Seorang lelaki membawa seorang perempuan yang sedang berada di gendong ngan nya dengan langkah yang tegas.
"Kak kita mau kemana?"
"Rumah kamu"
"Ngapain? "
"Minta restu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam berlalu dengan cepat terlihat dari cahaya yang dengan malu-malu nya muncul dan menyinari gadis cantik yang tengah tidur.
Suara burung berkicauan seakan menjadi alarm alami untuk seorang putri yang tidak terganggu sama sekali tidurnya.
Detik berganti menit, menit berganti jam dan sekarang sudah pukul 08.00 pagi yang menandakan bahwa jika seorang siswa belum juga bangun berarti dia sudah telat untuk ke sekolah.
Sedangkan Caira baru mau bangun dari tidur cantiknya, ya itu karena dia hari ini sudah izin begitupun dengan abangnya.
"engh...hoaam~ " meregangkan anggota tubuh yang sudah istirahat semalam, Caira pun memutuskan untuk mandi dan nge-gym dulu karena jadwal pemotretan nya itu jam 10.00 jadi masih ada waktu.
"Tiiittt.... Tiitttt.... " suara HP caira yang tengah menelpon orang dapurnya atau art.
"Halo nona, apa ada perintah? " tanya art di sebrang dengan sigap
"Ya, tolong bibi bawakan susu strawberry hangat dan juga buah-buahan yang sudah di potong. " perintah Caira kepada kepala pelayannya itu dan tidak lupa pakai kata tolong.
"Baik nona, 15 menit lagi akan sampai" jawab art tersebut.
"Makasih bi"
"Sama-sama nona. "
Tut.... Tuttt.....
Caira pun memutuskan untuk memulai nge-gym nya, pertama-tama caira memutuskan untuk lari santai lalu di lanjutkan dengan alat lainnya yang termasuk ringan, tapi juga memperkuat daya tahan tubuh.
"Permisi nona, susu hangat nya sudah datang" ucap bodyguard di depan pintu Gym.
"Letakan di meja dan terimakasih" balas Caira tanpa melihat ke arah orangnya karena dia masih mengangkat barbel.
"Hufff~ cukup melelahkan untuk aku yang bertubuh mungil dan imut ini. " dengan gaya narsis nya Caira melihat dan mengelap dirinya di depan cermin yang memang sudah terpasang di ruang Gym tersebut.
"Ya sangat mungil seperti Marmut. " seseorang menyeletuk dan suaranya berada di belakang caira disana terlihat kakak laki-laki nya tengah berdiri dengan bersedekap dada.
"Woah ada gerangan apa sampai-sampai pangeran datang ke tempat hamba yang sederhana ini? " tanya Caira dengan gaya ala kerajaan.
"Pangeran datang ke sini tentu saja untuk melihat Putri yang sangat suka berkeliaran dan bersandiwara." jawab Dika
"Apakah putri tersebut sangat cantik, imut, gemesin, pintar dan anggun? " tanya narsis Caira.
"Tidak, melainkan dia sangat jelek, pendek, kerdil dan juga tukang makan. " Dika menjawab tanpa menyadari muka Caira yang sudah memerah karena marah.
"Berarti aku jelek, pendek, kerdil dan tukang makan seperti yang abang bilang. Berarti abang gak sayang sama aku, aku marah sama abang... hiks... " marah Caira dengan mata yang berair dan siap tumpah kapan saja
( sepertinya aku melakukan kesalahan yang fatal) Dika mengusap belakang lehernya dengan menghela nafas berat, Aiss pasti sesudah ini dia akan didiemin lama oleh adiknya maka dari itu kita harus cega dahulu.
"Eh jangan marah ya cantik,manis nya Abang hm. Abang cuman bercanda sayang, maafin Abang ya"
"Abang janji bakal beliin apapun yang kamu mau oke" bujuk Dika pada caira yang masih merengut lucu.
"Janji ya Abang nanti kalau Abang boong aku beneran marah besaarrrr loh" merentangkan tangan seakan-akan mengatakan bahwa jika dia marah akan sebesar apa.
Dika yang gemes pun memeluk erat tubuh Caira sambil menggoyangkan nya ke kiri dan ke kanan "iya iya Abang janji sayang" kecupan sayang juga dia labuh kan pada kening caira
"Abang caira bau keringat loh,baju Abang jadi kotor" melepas pelukan sambil melihat kaos abangnya yang kelihatan basah karena keringat nya.
Senyum manis dan usapan sayang Dika berikan pada adeknya "gapapa cantik, kan Abang bisa ganti yang baru lagian baju Abang banyak yang belum Kepake juga."
Caira mendengus pelan saat abangnya mengatakan bajunya masih banyak.
"Yaudah gih kamu bersih-bersih dulu,bentar lagi pemotretan kan" Dika mendorong adeknya ke luar ruangan gym.
"Iya iya Abang ku yang cerewet tapi ngangenin" Caira pasrah saja saat didorong dari ruang gym sampai ke kamarnya.
25 menit kemudian cia sudah siap dengan keadaan segar "ayok Abang antar aku ke tempat pemotretan" tangan Dika ditarik nya hingga ke sebuah mobil Alphard putih.
Dua kakak adik itu masuk dan duduk dikursi penumpang dengan beberapa pengawal yang mengikuti mereka dari belakang.
"Ayo pak ngebut soalnya caira harus make-up sama cocokin kostum dulu* ucap caira pada sopirnya
"Oke kita jalan non, pastikan nona sudah duduk dengan aman" mobil melaju dengan diiringi suara alunan seruling yang merdu.
Selang hampir satu jam mereka pun sampai ditempat pemotretan "CAI" teriak seorang pemuda yang akan berlari menghampiri nya.