"HUAAAA..... LEPASIN!! "Tangan dan kaki yang terikat oleh tali, tidak diperbolehkan menyentuh lantai sedikit pun, apa lagi ke luar dari kamar.
"Datang telat, makan pedas dan meminun es" interogasi gabriel pada bocah piyik satu ini.
" hiks... Gak sengaja... "
"Besok besok kau akan memakan sambal satu mangkok lalu bilang tidak sengaja gitu? " ujar reza menatap tajam Rey.
Rey hanya bisa menunduk pasrah akan mustahil bisa terlepas dari mereka, oh ayo lah Rey hanya memakan baso saja, Sangat menyebalkan.
"Ya, kan cuman makan baso saja " lirih Rey
"Dengan sambal yang segitu banyak nya, jika kau sakit perut jangan memanggil ku atau gabriel" ujar reza, yang sedari tadi menahan amarah.
Kamal yang mendapatkan tatapan memohon dari Rey pura-pura tidak melihat dia tidak ingin ikut campur, lagian juga ini salah nya.
Ingin rasanya Rey melempar kamal ke pulau yang jauh, lihat lah dia duduk di sofa seprti sedang menonton bioskop, dengan popcorn yang berada di tangannya.
"Jangan keluar kamar ataupun turun dari kasur " titah gabriel, beranjak pergi meninggalkan kamar.
Rey menatap sendu punggung gabriel yang telah menghilang dari balik pintu, apakah sahabat nya yang satu itu marah?.
Reza yang melihat hal itu menarik Rey kedalam pelukan nya dan ikut berbaring "tidurlah, aku sudah mengabari bunda kalau kau berada dirumah gabriel" ujar Reza
Rey mencoba menyamankan dirinya di pelukan Reza hari yang melelahkan,kamal pun ikut bergabung dan berbaring di sisi kiri Rey,Kan dia juga mau ikut manjah manjahh.
"Kau tidak diajak" sinis Reza pada kamal
Kamal yang merasa kesal pun mencoba memukul pala Reza, tapi sepertinya dia salah sasaran....
"HUAAAAA.... REY SALAH APA HIKS... "
BRUKKK!!
Reza langsung saja menendang kamal hingga terjatuh ke lantai, kasian sekali cogan satu ini.
"Di sahabat tirikan gw" batin kamal
------
3 hari setelah masa hukuman akhirnya rey bisa menghirup udara segar,dan terbebas dari para monster monster itu.
" damainya hidup ini" ujar Rey memandang sekitar halaman rumah.
"Rey, bantuin bunda sebentar" panggil bunda dari arah ruang tamu.
Rey yang mendengar panggilan sang bunda langsung saja menghampiri nya.
"Bantuin apa ndaa"
"Tolong beliin bunda ini dung, udah bunda tulis semua kok disitu" ucap bunda, mengasih sebuah kertas yang berisi catatan belanja.
"Duit ongkir ada kan ndaa" ujar Rey dengan wajah tengilnya.
"Ada, tapi abis itu kamu gak bunda kasih jatah uang jajan ya" ancam bunda
"Gak ndaa..gak usah Rey ikhlas kok ngebantunya" ucap Rey seraya tersenyum manis terhadap bundanya.
Ngeri bro ancaman ibu negara,tak terbantahkan.
Setelah itu Rey bergegas ke supermarket yang tak jauh dari rumah nya."Apalagi ya yang belum" ucap Rey memeriksa kembali kertas yang berada di tangannya.
Merasa tidak ada yang kurang langsung saja Rey membayar ke kasir, moga aja nanti ada kembaliannya, soalnya Rey ngincer siomay depan gang.
ZONKKK!!!
Ku kira lebih ternyata kurang untung anak tampan ini membawa duit simpenan, ya walaupun cuman nalangin goceng, tapi goceng itu berhaga sekali tau.
"Bunda nyebelin tapi Rey sayang" lirih Rey melengkungkan bibirnya kebawah.
Lebih baik Rey cepat cepat pulang karena sepertinya hujan akan turun, dari pada nanti ujan ujanan mending gas ngenggg sekarang.
Tanpa Rey sadari sejak tadi ada seseorang yang sedang mengawasi nya dari balik pohon.
"Tuan muda, baru saja keluar dari supermarket tuan.."
____
GOOD MORNING ♡ MAAACIHH BUAT READERS YANG UDH BACA BOOK AKUU INI ❣❣
VOTE & KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐲𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐚𝐳𝐚 (hiatus)
RandomSLOW UPDATE bocil tengil dengan banyak tingkah kenakalan nya membuat orang disekitarnya geleng geleng pala. Entah itu yang tua atau pun yang muda pasti kena tingkah jahilnya " sorry, gw alergi sama pr " " Za.. sempak lu keliatan anjir gambar spider...