BAB 11

617 45 0
                                    

Reza terdiam memandang ke arah Rey, apa maksudnya ini tubuh bunda yang sudah terbujur kaku di lantai dan pistol yang berada di genggaman Rey.

"Rey...."

"......."

Rey tidak tahu harus berekspresi seperti apa dia seperti seorang pelaku sekarang.

Tanpa menunggu respon dari Rey, Reza langsung saja membawa tubuh bunda azra ke dalam mobilnya.

"Lu dibelakang biar gw yang nyetir" titah Reza. Rey mengangguk paham

Bergegas masuk kedalam mobil dengan bunda nya yang berbaring dan kepalanya yang berada di pangkuannya.

Ingin sekali Reza menanyakan ini semua tapi sekarang bukan waktu yang tepat.

"Gw tunggu penjelasan nya Rey"

ʚɞ

Rayyan yang mengetahui anak nakal itu kabur menggeram marah harusnya dia merantai anak itu tadi.

"Seperti Rey melawati hutan di sebelah selatan" ujar langit

"Perketat keamanan mansion, Adyan,Askara, Langit kalian bertiga bantu ayah mencari kucing nakal itu" perintah ayah rayyan.

Mereka bertiga mengangguk patuh mendengar perintah sanga ayah.

Kenapa harus ke tiga kulkas berjalan sihh kan darrel juga mau ikut nyari adik nya itu, tidak adil sekali.

"Padahal aku juga ingin ikut" dumel Darrel.

"Tidak usah banyak tingkah darrel" tegur Natan mendengar dumelan adik nya itu.

"Cih.. aku sudah bukan anak kecil lagi sekarang" kesal Darrel beranjak meninggalkan Natan dan Darren yang masih berada di ruangan tersebut.

Natan menatap Darren yang di respon dengan ketikan bahu acuh, seperti nya bayi yang satu itu merajuk.

Darrel tuh harus terlihat keren di depan adik nya nanti awas saja jika para iblis itu masih memanjakannya di hadapan adik nya.

Sekarang Darrel harus belajar menjadi kaka yang baik untuk adik nya, agar nanti dia bisa lebih dekat dengan  Rey.

ʚɞ

Setelah sehari an mengurus mayat bunda Azra, Rey sekarang berada di apartemen Reza dan jangan lupa kan kamal dan Gabriel yang tiba tiba saja datang.

"Jadi maksud lu, lu itu bungsu keluarga kinanze gitu?" tanya Kamal penasaran.

"Ya bisa di bilang gitu"

"Gw yakin sekarang mereka lagi nyari lu" tebak Reza.

"Kayanya sih iya"

"Gw gak tau lu aman apa nggak di apartemen gw tapi ya gw saranin hati hati aja" jelas Reza

"Mustahil"

Mereka ber tiga serempak menengok ke arah Gabriel.

"Lu jangan bikin gw takut dung"

"......."

"Tapi apa yang di omongin Gabriel ada bener nya juga" ujar Reza.

"Masalah nya kita juga gak ada persiapan buat nyembunyiin lu" jelas Kamal.

"Siapa suruh kabur" sindir Kamal.

"Kok lu pada malah mojokin gw sih" kesal Rey orang mah di bantu nyari jalan keluar ini malah nakut nakutin.

Rey mau unprend aja rasanya sama mereka, orang kabur bukan nya di dukung malah di pojokin huhh.

_________

MAAACIHH CAYANG CAYANG AKUUU YANG MASIH BACA MY STORY (˵ ͡~ ͜ʖ ͡°˵)ノ⌒♡*:・。..

VOTE + KOMEN

𝐑𝐞𝐲𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐚𝐳𝐚 (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang