BAB 10

720 49 1
                                    


Setelah drama nya tadi di ruang tamu Rey dibawa oleh Ayahnya ke kamarnya disuruh tidur, karena Rey males debat jadi dia pura pura tidur aja.

Rayyan yang melihat anaknya sudah terlelap mengecup kening nya singkat lalu pergi kamar bungsu nya ini.

Rey mengintip kecil dari matanya, sepertinya sudah aman. Manusia menyebalkan itu sudah pergi.

Kalau diperhatikan lebih jelas ini kamarnya ngapa jadi kaya bocah baru netes, padahal kamarnya yang dulu aesthetic parah sih kesan bad boy gitu kan keren.

Rey berjalan ke arah cermin yang berada di dekat balkon. "kaya bocah banget anjirr gw" dumel Rey melihat penampilan nya. Piyama tidur berwarna biru dengan tema beruang, plus kaos kaki dan dia mencium aroma minyak telon di sekujur tubuhnya.

"Kalau kamal liat bisa diejek berabad abad ini" ujar Rey menelusuri kamarnya yang baru saja di tempati kedua kalinya.

Rey menuju ke arah balkon kamar, berdiam diri beberapa saat untuk menikmati ke sunyian malam ini.
Sekilas memori pembunuhan bunda nya terputar ulang di ingatan nya.

"Anjirr gw harus Pulang sekarang"

Rey melihat sebuah tali tambang di samping meja belajar nya langsung saja mengambil dan mengikatnya di pinggiran balkon.

HAP!

Mendarat dengan sempurna ternyata bakat nya memanjat tembok saat membolos bermanfaat juga.

ʚɞ

Dengan langkah tergesa-gesa Rey berlari ke arah rumah nya, tapi mengapa rumah nya jadi sedikit menyeramkan seperti di film horor.

CKLEK!!

KRITT...  

Rey berlari cepat ke arah ruang keluarga dimana itu tempat terakhir kali nya di melihat bunda nya, kaki nya yang sedari awal tidak menggunakan alas kaki tanpa sengaja menginjak serpihan serpihan beling di lantai.

"Bunda" lirih Rey menatap seseorang yang sedari tadi ia cari, sekarang terbujur kaki di lantai yang dingin dan darah yang mengering.

Apakah manusia iblis itu tidak memiliki perasaan Rey kira bunda nya sudah di makam kan, tapi apa malah di biarkan membusuk di sini.

Mengambil pistol yang tak jauh dari keberadaan jasad bundanya, ya ini pasti pistol yang sudah membuat bunda nya terbunuh.

Memori kebersamaan nya dengan sang bunda begitu saja terlewat di ingatanya begitu bahagia sekali tapi menyakitkan jika di ingat kembali.

"Ndaa Rey minta maaf seharusnya Rey bergerak lebih cepat agar kita bisa pergi jalan jalan bukan hiks... Kenapa bunda gak ngasih tau Rey kalau mereka udah tau keberadaan kita... "

Air matanya turun begitu banyak seperti sedang berlomba lomba.

"Persetanan dengan keluarga ayah Rey mau ikut bunda saja hiks.. Hikss... " Rey mengarahkan pistol tersebut kearah nya, hampir saja ia menarik pelatuknya.

"REYGAN!!"

"Reza... "

ʚɞ

Darrel menuju kamar adek gemonya itu, berniat untuk memberinya hadiah sambutan selamat datang. Nanti ia akan taruh di atas meja belajar saja karena kata ayah nya adek nya itu sudah tertidur.

Padahal Darrel mau ngajak main bentar kesel dia tuh disini orang nya pada cosplay lemari es berjalan kan susah kalau di ajak main.

Dan kayanya jabatan Darrel sebagai anak bungsu telah tergeser oleh Reygan, tapi tak apa lagian juga dia udah lama pengen pensiun dari jabatannya.

Memasuki kamar Rey yang terlihat gelap Darrel menyala kan meja belajar agar ia bisa menaruh hadiahnya itu.

Tapi dia jadi gemezz melihat buntalan di balik selimut itu, Darrel mencoba menarik selimut itu perlahan dan.

BANGG

"Kok malah bantal guling sihh" gerutu darrel melihat guling itu. tunggu apa adik nya itu kabur?.

Mengecek ke arah balkon dan tepat sekali tebakannya ada tali tambang terikat di samping balkon kamar Rey. dia harus melaporkan ini kepada ayah.
_____

     DARREL AXKERAL KINANZE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     DARREL AXKERAL KINANZE

HALLO KAWAN KAWAN 💅🏻💅🏻 MASIH SETIA BACA KAH? HARUS DUNG SETIA WKWKW, MAKASIH BUAT DUKUNGAN NYA 😇😇.

  EHH JANGAN LUPA YA [VOTE & KOMEN]

𝐑𝐞𝐲𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐚𝐳𝐚 (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang