BAB 8

742 53 4
                                    


"Bunda ingin ke mana?" sedari tadi Rey memperhatikan bunda nya, membereskan barang barang dan memasukan nya ke dalam kardus dan tas, seperti ingin pindah rumah.

"Bereskan barang yang menurut mu penting reygan" ujar bunda yang baru saja turun dari tangga menenteng sebuah koper.

Langsung saja Rey bergegas ke kamarnya dan menjalankan apa yang diperintahkan bunda, sebenarnya Rey penasaran tapi nanti saja di bertanya.

Memasukan barang barang nya kedalam tas dan koper, sudah cukup ini saja yang menurut Rey penting. Ahh dia lupa boneka panda nya..

"Apa sudah selesai sayangnya bunda? " tanya bunda baru saja memasuki kamar Rey.

"Sudah ndaa" jawab Rey seraya memeluk boneka panda kesayangan nya itu.

"Kalau begitu sekarang rapi rapi bunda tunggu di bawah" mencium kening sang anak sebelum berlalu pergi.

"Siap komandan"

ʚɞ

Ya.... Azra tau hanya tinggal menghitung hari sang anak akan pindah hak asuh dari tangan nya, ke tangan si bajingan rayyan.

Persetanan dengan perjanjian Azra tetap akan bersama anak nya, dia tidak akan menyerahkan begitu saja. lagi pula bukan kah si bajingan itu sudah memiliki 6 putranya dan dia akan mengambil yang terakhir juga, serakah sekali.

Kemana tujuannya Azra pun tak tahu, intinya menjauh dari lingkungan keluarga mantan suaminya, itu saja yang ada di pikiran Azra. Tempat tinggal? Dia akan memikirkan nya nanti, untung saja dia sudah menyediakan tabung untuk berjaga jaga.

Bisakah waktu di perlambat dia ingin lebih lama menikmati waktu dengan putra bungsunya itu, walau itu mustahil.

----

"Dia mencoba kabur ayah" ujar si sulung kinanze memerhatikan aktivitas sang adik yang terpantau di laptop sang ayah.

Rayyan sudah tau ini akan terjadi sebab itu untuk berjaga-jaga dia memasang beberapa cctv dan alat penyadap yang langsung terhubung ke laptop nya.

"Wanita sialan itu mencoba membawa adik ku pergi" sinis Darren.

Diruang kedap suara ini mereka berada, awalnya hanya ingin membahas seputar dunia bawah tapi setelah melihat aktivitas mencurigakan dari anak dan mantan istrinya itu, langsung saja dia mengamati lebih detail dan ternyata mereka ingin bermain main dengan nya.

"Apakah kita akan membawanya sekarang boy?"

"Jangan terlalu bertele tele dasar tua bangka"

"Sopan lah sedikit dengan ayah mu son"

-----

"Bun kita akan kemana? Kenapa mendadak sekali?" Tanya Rey menatap bingung bunda nya yang sedari tadi hanya memerhatikannya.

"Kau tidak ingin ikut dengan bunda sayang?.. " lirih bunda menatap sendu anaknya.

Rey yang mendapatkan tatapan seperti itu dari bundanya salah tingkah sendiri, mau ngejawab takut salah ngomong gak jawab dikira nolak, bundanya sedang sentive sekarang.

"Gak gitu ndaa.. "

Bunda Azra memeluk sang anak tanpa aba aba, dia benar benar emosinal sekali.. Sungguh dramatis sekali kehidupan ini.

"Eh... " spontan Rey tersentak kaget saat bunda nya memeluk nya, erat sekali seperti ini adalah perpisahan terakhir.

"Sayang nya bunda baik baik saja ya, sayangnya bunda harus tetap jaga kesehatan nya walaupun tidak ada bunda ya.. Hiks.. Rey... Ganteng nya bunda jadi anakk yang baik ya sayang.. " isak bunda di bahu kecil putranya.

Kenapa bunda nya berbicara seperti itu?.. Kan jadi pengen ikutan mewek kalau kaya gini.

"Bunda ngomong apa sih, bunda bakal sama Rey terus kok gak kemana-mana" jelas Rey mencoba menenangkan bunda tersayang nya.

"Anak bunda yang pintarr...bunda menya---

DORR!!

Rey mematung di tempat melihat tubuh sangat bunda jatuh ke lantai, shok? Tentu saja. Dia mengamati keadaan sekitar dan melihat beberapa orang berjas hitam masuk kedalam rumahnya, di depan mereka berdiri sesosok pria dengan aura yang mencekam.

Melihat tubuh bunda nya yang semakin banyak mengeluarkan darah Rey berusaha menutupi luka tembak itu.

"KENAPA LU NEMBAK BUNDA GW NJINGG!!" Sengit Rey menatap tajam orang tersebut.

Rayyan terseyum tipis melihat tatapan anak bungsunya itu, uhh sungguh menggemaskan.

"Jangan berkata kasar baby"

"Babi babi gw bukan babi BANGSAT"

mendengar umpat babynya itu Rayyan menggeram kesal, menarik pelatuk nya ke arah mantan istrinya itu dan..

DORR!!

"BUNDAA!!!.. "
_____

BUNDA AZRA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUNDA AZRA

AYAH RAYYAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AYAH RAYYAN

GOOD NIGHT KAWAN TERIMA KASIH YANG SUDAH BACA CERITA AYA INI SEMOGA SUKA☆☆

VOTE & KOMEN YAAA

𝐑𝐞𝐲𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐚𝐳𝐚 (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang