Napi 2038

11.3K 125 8
                                    

Inspired by Korean Movie 2037
Ceritanya akan sedikit berbeda, dengan kearifan lokal.

.

Yuyun berlari menuju UGD sebuah rumah sakit. Ia mencari-cari ibunya yang dikabarkan mengalami kecelakaan kerja.

"Ibu!" Yuyun segera menghampiri ibunya yang duduk di salah satu brankar.

"Ibu baik-baik aja? Mana yang luka?"

Ibunya menunjukkan tangan, lebih tepatnya jari. Jarinya tak sengaja kena jarum mesin jahit listrik. Jari yang sobek itu sudah dijahit dan diperban.

"Duh, hati-hati dong bu! Ibu mikirin apa sih kok bisa sampai gini?"

"Ibunya jangan dimarahin terus dong, namanya juga nggak sengaja," seorang pria yang seumuran Ibu Yuyun muncul, dia adalah owner usaha tekstil tempat Ibu Yuyun bekerja, Pak Agus.

"Biaya pengobatan sudah lunas. Kamu istirahat saja beberapa hari sampai jarimu sembuh," kata Pak Agus.

"He'ima hasih..." ucap Ibu Yuyun dengan suara yang tak terdengar jelas. Ia tunawicara. Ia mengucapkan beberapa kata sambil menggerakkan tangannya.

"Terima kasih Pak. Nanti setelah gajian, potong gajinya Ibu saja buat ganti biayanya," Yuyun menerjemahkan bahasa isyarat Ibunya.

"Itu memang sudah kewajiban saya sebagai owner, karena ibu kamu mengalami kecelakaan kerja di tempat usaha saya. Ayo saya antarkan kalian pulang."

Pak Agus mengantar ibu dan anak itu sampai di depan gang kecil. Rumah kontrakan mereka ada di dalam gang itu yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.

"Sekali lagi terima kasih pak," ucap Yuyun sebelum menutup pintu mobil.

Besoknya, Pak Agus mengunjungi rumah Yuyun dengan membawa buah-buahan. Tak hanya hari itu, Pak Agus jadi lebih sering berkunjung. Yuyun mulai menduga kalau Pak Agus menyukai ibunya yang merupakan seorang janda. Yuyun sebenarnya tidak keberatan bila ibunya menikah lagi, dengan begitu akan ada yang menjaga ibunya. Tetapi seingatnya, Pak Agus sudah punya istri dan anak. Ia tak mau ibunya dianggap sebagai pelakor.

Tetapi rupanya Yuyun salah sangka. Pak Agus bukannya kesengsem sama ibunya Yuyun, melainkan kepada Yuyun. Suatu hari ia mengutarakan niatnya untuk mempersunting Yuyun sebagai istri keduanya. Ia bahkan menawarkan mas kawin yang berlimpah.

Yuyun tentu saja tidak mau menikahi pria yang lebih pantas ia panggil bapak itu. Untungnya Ibunya menolak dengan tegas. Meskipun ia miskin, ia tak ingin menjual anaknya untuk dijadikan istri kedua seorang bandot tua. Ia mengusir Pak Agus dan resign saat itu juga.

.

Suatu malam, Yuyun menyusuri jalan yang sepi sepulangnya kerja part time di sebuab restoran. Tiba-tiba ia dibekap dari belakang dan kehilangan kesadarannya karena dibius. Bangun-bangun, ia sudah berada di sebuah ruangan yang kotor dan gelap. Tangannya ditahan dan kakinya mengangkang. Mulutnya disumpal kain. Pakaiannya sudah koyak. Dan ada seseorang yang sedang menindihnya, memasukkan sesuatu yang keras ke dalam vagina sempitnya. Cahaya purnama yang remang-remang menampilkan wajah pemerkosanya, Pak Agus. Yuyun tak berdaya, hanya bisa menangis deras.

"Sekarang kalian nggak akan bisa menolakku lagi. Kamu sudah jadi milikku, Yun. Hahahahaha!"

Sayup-sayup terdengar suara orang memanggil-manggil Yuyun dari luar ruangan. Itu suara ibu Yuyun.

"Haruskah kita keluar sekarang dan mengakui perbuatan kita? Kita bisa langsung dinikahkan malam ini juga."

Yuyun hanya bisa menangis.

"Atau... aku garap juga ibu kamu sekalian? Biarpun sudah tua, tapi dia masih kelihatan bohay."

Ketika Pak Agus beranjak keluar, Yuyun mengambil sebuah bata di dekatnya. Lalu ia menghantamkan bata itu ke kepala Pak Agus. Tak hanya sekali, berkali-kali hingga pria bejat itu berangkat ke neraka.

Baby Bumps (Modern-Pregnant series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang