Guru vs Murid

21.8K 154 14
                                    

Request pembaca via message

Ada unsur fiksi ilmiah, tapi mungkin nggak masuk akal. Jangan protes ya, namanya juga ngarang hehehe...

.

Di sebuah sekolah putri, ada sekelompok geng yang terdiri dari 5 orang siswi yang paling nakal dan ditakuti tak hanya oleh para siswi lain, tetapi juga guru, bahkan kepala sekolah pun takut pada mereka. Kenapa bisa begitu, karena si ketua geng ini yang bernama Valencia adalah anak dari pemilik yayasan.

Valen dimanjakan secara material karena orangtuanya terlalu sibuk untuk memperhatikannya dan memberikan kasih sayang. Jika Valen berbuat masalah, orangtuanya menyelesaikannya dengan uang. Akibatnya tabiat Valen makin menjadi-jadi.

Teman-teman segeng Valen antara lain: Jessi, Chika, Jena dan Karla.

Target bully Valen adalah para siswi yang masuk ke sekolah itu karena beasiswa. Ia menganggap mereka yang miskin tak pantas masuk ke sekolah milik bapaknya yang mewah.

Suatu hari ada seorang guru baru, Bu Nuri, mengajar bahasa Inggris untuk kelas 12, termasuk kelasnya Valen. Sebelumnya ia sudah diberitahu oleh beberapa guru tentang Valen and the geng, dan mereka menyuruhnya untuk membiarkannya saja jika masih ingin mengajar di sini. Tetapi Bu Nuri punya pemikiran yang berbeda. Ia tak mau membeda-bedakan murid. Kalau salah, siapapun itu, tetap harus ditegur dan dihukum.

Suatu hari seperti biasa Valen and the geng membully beberapa adik kelas. Ia memalak dan memukuli mereka. Siswi-siswi lain hanya menonton dan berusaha tak peduli agar tidak jadi sasaran berikutnya. Tak ada juga yang berani melaporkan kepada guru, karena percuma, guru-guru pasti akan membiarkannya. Tapi kebetulan Bu Nuri lewat dan segera menegur mereka. Sejak saat itu, Bu Nuri 'ditandai' oleh Valen.

.

Bu Nuri baru menikah dan beberapa minggu kemudian ia hamil. Jena yang kebetulan lewat di depan ruang guru mendengar guru-guru lain memberikan ucapan selamat atas kehamilan Bu Nuri. Ia pun melaporkannya kepada Valen. Valen menyeringai, otak jahatnya mulai merancangkan berbagai rencana.

.

Lantai di sekolah itu menggunakan keramik yang jika dipel akan sedikit licin. Valen menyuruh siswi yang bertugas piket hari itu untuk mengepel dengan lebih banyak sabun. Sebagian siswi yang melewatinya banyak yang ikut terpeleset.

Chika yang mengawasi di depan pintu segera masuk ketika melihat Bu Nuri berjalan mendekati kelas.

"Eh, Bu Nuri da---"

Gubrak!

Chika terpeleset. Semua terbahak.

"Sialan!" Umpatnya sambil mengusap bokongnya.

"Cepetan duduk!" Perintah Valen.

Masih terpeleset-peleset, Chika berhasil sampai di tempat duduknya di paling belakang.

1

2

3

"Good morn---"

Gubrak!

"Awwww..."

Bu Nuri jatuh ke arah belakang. Bokongnya menghantam lantai, tapi tangannya refleks menahan hingga jatuhnya tak terlalu keras, hanya lengannya jadi terkilir. Tapi yang ia khawatirkan adalah kandungannya yang masih sangat muda.

Valen and the geng berusaha untuk menahan tawanya.

"Eh, gimana sih yang ngepel? Bu guru sampe jatuh itu loh!" Valen pura-pura menegur.

"Bu, nggak papa bu?" Valen pura-pura perhatian.

"Hem, nggak papa," ia berusaha untuk berdiri. "Siapa yang tugas ngepel hari ini?"

Baby Bumps (Modern-Pregnant series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang