02

51 6 45
                                    

Yanan baru saja tiba di kantornya, para karyawan memberi hormat dan mempersilahkan direkturnya jalan. Yanan membalas dengan senyum tipisnya, membuat beberapa uke dan wanita tergila-gila kepadanya. Di kantor, Yanan dikenal dingin dan tegas namun dibalik itu semua ada sisi kebaikan.

Ting!

Pintu lift terbuka, Yanan keluar dari lift dan pergi ke ruangannya. Yanan menghela napasnya sebelum membuka pintunya. Firasatnya buruk dan ia menebak ada seseorang di ruangannya, dan benar saja ada seorang wanita cantik dengan pakaian kurang bahan. Menyadari kedatangan Yanan, wanita itu beranjak dari kursi dan memeluknya.

"Hm, kenapa baru datang, Sayang?" tanya wanita itu mengalungkan kedua tangannya di leher Yanan.

"Bukannya kau sudah tau bagaimana keseharian aku? Aku selalu mampir ke cafe untuk sarapan," jawab Yanan sinis.

Wanita itu mendekatkan wajahnya ke telinga Yanan. "Jangan lupa nanti siang kita fitting baju pernikahan. Aku gak sabar menikahi lelaki tampan sepertimu," goda wanita itu mencium leher Yanan.

Yanan mendorong wanita itu menjauh darinya, ia menatapnya datar. Jujur, dia risih dengan calon istrinya. "CK, aku gak bakal lupa kalau itu. Kan, kau tau sendiri, aku terpaksa menerima pernikahan ini demi dia. Sampai kapanpun, aku gak pernah bisa membuka hatimu untukku karena aku tau siapa dirimu, Qian Jian."

Wanita bernama lengkap Qian Jian mendengus sebal, ia tau alasan Yanan menerima pernikahan ini. Jian memilih duduk di sofa sambil bermain ponselnya. Yanan jengah dengan kehadiran Jian, sangat menganggu tapi mau bagaimana lagi, bisa-bisa Jian ngadu ke ayahnya.

"Tolong, jangan di sini. Cari udara segar sana atau belanja, aku beri black card aku. Aku gak konsen ada kau di sini, Jian!" tegas Yanan.

Jian menoleh ke calon suaminya dengan senyuman manisnya. Ia menerima black card Yanan. Jian mencium bibir Yanan sebelum keluar dari ruangan calon suaminya.

"Aish! Sampai kapan aku harus gini?! Aku ingin mengakhiri semuanya. Aku mencintai Yuto, hanya Yuto yang ada di hatiku!"

Yanan merasa bodoh harus menuruti perkataan ayahnya itu. Seharusnya, Yanan mempertahankan hubungannya dengan Yuto. Mereka saling mencintai, namun sang ayah menentangnya hanya karena perbedaan kasta. Setiap hari, Yanan frustasi, ia ingin menceritakan segalanya ke Yuto tapi ia tidak bisa.

"Yuto, maafin aku. Aku terpaksa melakukan ini demi kamu," lirih Yanan menatap figur fotonya dengan Yuto.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seorang lelaki Tiny masuk ke dalam cafe dengan senyuman cerahnya. Ia langsung pergi menemui seseorang di ruangannya. Semua pegawai di sana sudah tau siapa lelaki itu. Ia membuka pintu ruangannya, dan tersenyum lebar melihat sosok yang ia rindukan selama ini.

"Kino!" panggilnya sedikit menaikkan nada bicaranya.

Kino menghentikan aktivitasnya dari laptop. Ia tersenyum melihat sosok yang ada di ruangannya.

EX Boyfriend || Yanan Yuto✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang