03

53 7 37
                                    

Yuto baru saja tiba di rumahnya, ia meletakkan barang belanjaan di tempatnya. Yuto menghela napasnya saat mengingat kejadian tadi, ia sakit hati melihat Yanan bersama wanita lain, tapi ia harus sadar diri dia siapa. Rasa sakit itu masih membekas di relung hatinya, ia tidak menyangka Yanan tega memilih wanita lain daripada mempertahankan hubungannya.

Setelah menata barang, Yuto pergi ke kamarnya. Ia mengambil handuk di gantungan dan masuk ke kamar mandi. Tubuhnya sangat lengket, ia bekerja mulai pagi sampai lama. 10 menit berlalu, Yuto keluar dari kamar mandi, ia mengeringkan rambutnya dan menjemur handuknya di gantungan.

Ting!

Yuto mengambil ponselnya di meja, terpampang nama Kino di layar ponselnya.

Kang Hyung-Gu (Kino)

Sudah sampai rumah?

Sudah kok, barusan
Kamu sendiri, gimana?
Sudah di rumah?

Iya sudah, ini lagi nonton film sama kak Jinho.
Jinho manja sama aku.

Ya, gak papa dong manja.
Kan, kak Jinho pacar kamu.
Jaga dia, dan sampai disakiti.

Pastinya, aku sayang sama kak Jinho.
Bagiku, kak Jinho segalanya bagiku.
Malaikat kecilku, dan aku menyukainya.

Iya, aku percaya sama kamu kok.
Udah ya, aku mau istirahat dulu.
Besok pagi harus berangkat kerja.

Oke, Yuto. Semoga mimpi indah.
Jangan mimpikan dia, ya.
Aku tau kok bagaimana perasaanmu.
Kamu masih mencintainya, tapi kamu gengsi.
Tenang, jodoh gak akan ke mana.

Terserah kamu saja, aku mau tidur dulu.
Jangan ganggu aku lagi, Kang Hyung-Gu.

Yuto melemparkan ponselnya di kasur, ia lelah dengan sikap Kino dan Jinho—selalu membahas Yanan. Yanan adalah masa lalunya, jadi Yuto tidak berhak masuk ke kehidupannya. Yuto sudah membenci Yanan sampai kapanpun. Yanan mengingkari janjinya untuk selalu setia dengannya. Tanpa sadar, Yuto menangis, ia kembali ingat kejadian beberapa tahun yang lalu.

Flashback

Yuto baru saja keluar dari supermarket setelah membeli bahan makanan. Ia berjalan melewati jalan pintas agar cepat sampai di rumah. Udara malam ini sangat dingin, ia lupa tidak membawa jaket atau mantelnya. Namun, langkahnya terhenti saat melihat orang yang ia kenal bersama wanita lain. Yuto melangkahkan kakinya dan pergi ke orang itu.

"Oh, jadi ini alasan kak Yanan gak mau anterin aku?!" bentak Yuto ke oknum bernama Yanan, kekasihnya.

Yanan kaget dengan kehadiran kekasihnya, ia menghempaskan tangan wanita itu. "Yuto, ini gak seperti yang kamu pikirkan. Aku gak ada niatan untuk bohongi kamu. Dia—"

"Kenalin Qian Jian, calon istrinya Yanan," kata Jian mengulurkan tangannya.

Yuto menepis kasar tangan wanita itu dan tatapannya beralih ke Yanan. "Kau tega, kak?! Mana janjimu waktu itu, hah?! Kau mengingkarinya! Kau bilang, kau akan setia denganku ternyata aku salah! Kau lelaki bejat, dan brengsek! Mulai sekarang, hubungan kita berakhir di sini! Aku membencimu, Yanan!"

"Yuto, dengerin penjelasan aku dulu!" teriak Yanan, tapi percuma saja Yuto sudah pergi jauh.

Jian mengelus punggung calon suaminya itu. "Sudahlah lepaskan dia, fokus saja ke aku, calon istrimu. Lelaki itu tidak pantas bersanding denganmu karena perbedaan kasta kalian jauh."

EX Boyfriend || Yanan Yuto✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang