5

544 59 7
                                    

"Woah, keren sekali" Pete terus ber woah-ria melihat busking di depan sana.Ramai orang melingkari tempat busking.Pete terlambat datang hari ini,jadi dia mendapat barisan paling belakang.Postur tubuhnya yang tidak terlalu besar itu menjadi penghalang untuk Pete melihat ke depan sana. Harus sesekali berjinjit untuk melihat dengan jelas.Tapi meskipun begitu, tetap tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap menonton busking.Melihat orang menari dan bernyanyi membuat hatinya merasa senang.Seperti semua bebannya diangkat sementara.

Sudah menjadi kebiasaannya setiap hari Minggu, di sore hari, dia pasti akan pergi melihat busking di Blue Street.Jika hari biasa,Pete akan bekerja siang sampai malam, tpi jika hari Minggu, Pete hanya kerja di malam hari.Pete meminta itu dari Porsche, dan Porsche mengiyakan.Tapi khusus Minggu ini Pete libur,jadi dia bisa jalan-jalan kemanapun dia mau.

Bruukk

Karena brutalnya pergerakan penonton di depannya,Pete terdorong kebelakang dan membentur seseorang.

"Maaf. Maafkan aku...oh? Bas?" Pete tersadar bahwa yang dia tabrak adalah Bas,kekasih dari sahabatnya.

"Hai Pete" Bas menyapa.

"Hai. Kau disini? Mau nenonton busking juga?" Pete bertanya dengan cengiran khasnya.

"Tidak.Hanya kebetulan berjalan lewat sini saja"

Pete hanya ber o-ria.

"Lama ya kita tidak bertemu"

"Ya. Bagaimana jika menemukan tempat nyaman untuk mengobrol?" Usul Bas yang diangguki setuju oleh Pete.

"Tentu"








Dan disinilah mereka berada,di sebuah restoran didekat tempat busking dilakukan.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Bas memulai percakapan.

"Aku baik.Terimakasih sudah bertanya,  Bas.Bagaimana denganmu?"

"Job pasti merawatmu dengan sangat baik" mengabaikan pertanyaan Pete,Job menjawab dengan sebuah asumsi.

"Ya, kau benar. Orangtuaku bercerai. Aku sangat sedih karenanya. Tapi Jobbie menghibur dan menjagaku dengan sangat baik. Dia yang paling mengerti aku. Aku beruntung memilikinya" Pete merawang ke beberapa hari belakangan dimana Job lebih perhatian padanya.Sahabatnya itu benar-benar tidak ingin dia sedih atau terluka.Jika Pete malas makan atau melakukan hal-hal nakal lainnya, dia pasti akan mengomel.Pete hanya punya Job untuk tempat bergantung. Pete berharap tidak akan ada yang mengambil Job darinya.

Pete tidak tahu saja bahwa kalimat yang dia ucapkan itu sangat menyakiti hati Bas.Bas mengeratkan pegangannya pada gelas,dan tersenyum kecut.

"Dia pasti sangat menyayangimu.Dia lebih memprioritaskanmu daripada aku"

"Eh? Mana mungkin? Kau kan kekasihnya.Kau jelas lebih penting baginya daripada aku.Aku hanya sahabatnya"

Sahabat ya? Batin Bas berkata miris.

"Kau tau? Seharusnya aku dan Job pergi berlibur minggu ini.Aku memintanya untuk pergi bersamaku ke pantai.Tapi dia menolak"

"Kenapa?" Pete menyernyitkan dahi, menunggu untuk cerita selanjutnya dari Bas.

"Karena dia ingin menemanimu"

Deg

Perasaan Pete mendadak merasa tidak enak.Dia merasa bersalah jika apa yang Bas bilang adalah benar. Job tidak seharusnya melakukan itu.

"Maaf. Maafkan aku Bas. Aku,tidak bermaksud mengacaukan rencana liburanmu"

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa"



All The Wounds (VegasPete-Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang