"AAAAAAAA"
Bukan ! Itu bukan teriakan ketakutan, melainkan teriakan excited dari wanita paruh baya,setelah melihat makhluk mungil menggemaskan tidur disofa ruang tengah Mansion Theerapanyakul.
"Hei ! Who are you?" Sudah tau Pete sedang tidur,tidak bisa menjawab, tapi wanita itu menoel-noel pipi Pete hingga membuat si empunya terganggu dari tidurnya dan membuka mata perlahan.Pete kelelahan sehabis meladeni Macau bermain bermacam-macam game.Itulah sebabnya dia tertidur di sofa.Dan Macau? Entah dimana anak itu berada sekarang.
"Aahh lucunya" Wanita itu menutup mulut, memasang wajah ingin menangis,dramatis. Sedangkan Pete? Nyawanya belum terkumpul sempurna,dia mengucek matanya yang semakin membuat dirinya lucu dimata si wanita.
"Kau siapa?" Pete yang ditanya begitu,pun bingung dan bertanya balik.
"Anda siapa?"
"Hei , aku-"
"Mama?" belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Vegas tiba-tiba datang menyela.
"Vegas, siapa boneka ini? Kau beli dimana?" Vegas memutar matanya malas.Mamanya ini selalu aneh.
"Tapi aku bukan boneka" Pete reflek mengerucutkan bibirnya lucu.Apa-apaan? Dia kan manusia,bukan boneka. Pete sedikit sebal.
"Sssstttt, boneka lucu tidak boleh membantah" Mama Vegas menaruh jari telunjuknya dibibirnya sendiri,sebagai tanda Pete tidak boleh bicara.
"Vegas, Mama mau boneka ini.Mama tukar dengan rumah yang baru kita bangun,yang seharga 15M itu" Demi apapun Pete bingung, ini percakapan apa sebenarnya? Tukar, tukar, memangnya Pete barang?
"Mama, please" Vegas jengah. Berjalan ke sofa seberang dan duduk disana.
"Dia kekasihku,Ma" ucap Vegas enteng ,yang dibalas delikan mata dari Pete. Kekasih darimana?
"Oh? Benarkah? Kalau begitu jangan membuang-buang waktu.Ayo fitting baju pengantin sekarang,besok kalian menikah" Dan mata Pete membola, disusul tarikan di tangannya oleh Mama Vegas.
Pete gelagapan. Fitting? Menikah? Dengan Vegas? "Sebentar,Bibi.Bibi salah paham.Aku bukan kekasih Vegas" Pete menahan tarikan ditangannya.Tidak ingin kesalahpahaman ini berlanjut.
"Bukan kekasihnya? Iya,kan boneka ini mau jadi istrinya,kan? Sudah ayo" tangan Pete ditarik lagi,dan Pete menahannya lagi. Pete melirik Vegas,memberi kode minta tolong lewat mata.
Vegas berdiri dari duduknya dan melepaskan genggaman tangan Mamanya dari Pete."Ma, tidak perlu terburu-buru seperti ini"
"Kenapa?" Jawab Mamanya Vegas yang tidak terima.
"Kami masih harus memahami satu sama lain.Kami butuh waktu untuk itu,Ma.Dan jangan seperti ini,Mama menakutinya" kata Vegas.
"Oh Sayang, apa Mama menakutimu? Maaf ya" pete mengerjapkan matanya saat dirinya tiba-tiba dipeluk oleh orang yang bahkan tidak dia kenal.Tapi anehnya,ini nyaman.Darahnya berdesir hangat.Pun tangannya terulur membalas pelukan.
Pete tidak bisa mengatakan apapun selain tersenyum canggung.
"Sudah makan?" Tanya Mamanya Vegas.
"Sudah, tadi pagi" kata Pete.
"Ini sudah siang.Bagaimana bisa Vegas tidak memberimu makan? " Vegas hanya diam saat Mamanya mengomel. "Ayo Mama masakkan sesuatu.Mama ini pintar masak,loh"
"Tidak,Bibi.Aku harus kembali karena sebentar lagi jam kerjaku dimulai"
"Kau bekerja?" Pete mengangguk.
"Oh Vegas" Mama Vegas menatap Vegas sengit."Suami macam apa kau ini? Sudah tidak memberi makan, membiarkan istrimu bekerja pula" tatapannya beralih pada Pete,menatap lembut "Jangan hidup bersamanya.Hidup dengan Mama ya,cantik?" Orangtua Vegas punya 2 Mansion. 1 yang selalu mereka tempati ber-4 (Papa Vegas,Mama Vegas, Vegas dan Macau),1 lagi rumah khusus orangtuanya jika membutuhkan waktu untuk berdua saja.Tapi tidak jika Mamanya menginginkan Pete untuk bersamanya,maka dia akan membawa Pete kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Wounds (VegasPete-Complete)
FanfictionPerasaan yang paling menyakitkan adalah perasaan dimana kita merasa tidak berguna.Tidak peduli seberapa banyak hal yang kita lakukan, kita selalu merasa bersalah, tidak cukup baik dan tidak pernah merasa menguntungkan untuk siapapun.Mati adalah hal...