Hari ini adalah anniversary pernikahan orangtua Job yang ke 30 tahun.Mereka mengadakan party di Mansion Konglikit.Semua keluarga dan kolega bisnis Papanya Job pun datang.
"Bas,menantuku sayang" Mamanya Job menyambut kedatangan Bas dengan sumringah.Mencium pipi kanan dan pipi kiri.Mamanya Job memang sangat menyukai Bas.Siapa yang tidak akan nenyukai Bas? Dia tampan, manis, baik, dan pintar memasak.Begitu Job memberitahu bahwa dia sedang menjalin hubungan dengan Bas,Mamanya Job langsung merestui,bahkan menyuruh mereka untuk langsung menikah.Tapi menurut Papanya, Job masih harus menjadi lebih mapan dulu,baru boleh menikahi Bas.Job juga masih harus mengelola cabang bisnis Papanya dulu.Setelah semuanya sudah dirasa tepat,mereka dibolehkan untuk menikah.
"Apa kabar sayang?" Mamanya Job memeluk Bas erat.Mereka memang sudah lama tidak bertemu,jadi rindu.
"Aku baik,Ma.Mama sendiri? Mama terlihat sangat cantik" Bas bertanya sambil melihat atas bawah penampilan calon Mama mertuanya yang malam ini terlihat glamour dengan memakai gaun biru muda panjang yang sangat mewah.
"Ah,kau bisa saja.Kau juga sangat manis" Mamanya Job mencubit pelan pipi Bas,saking gemasnya.
"Mama sehat.Mama sangat senang bertemu denganmu lagi.Sudah berbulan-bulan kita tidak bertemu,kan?" Mamanya Job memasang wajah sedih karena beberapa bulan kebelakang,Mamanya Job mengikuti suaminya pergi ke luar negri untuk urusan bisnis.Jadi dia tidak bisa bertemu dengan calon menantu kesayangannya ini.
"Aku juga sangat merindukan Mama.Bagaimana jika nanti kita atur waktu untuk memasak bersama?"
"Wah, ide yang bagus.Pintar sekali menantuku" Mamanya Job sangat excited karena memasak adalah salah satu hal yang paling disukainya.Dan Bas juga sangat pintar memasak.Itulah sebabnya mereka sangat cocok.
"Bagaimana dengan Job? Apa dia nakal? Kau jewer saja telinganya jika dia masih keras kepala"
"Tidak,Ma.Dia baik kok" Bas tersipu dan itu disadari oleh Mamanya Job.
"Hei...kau memerah? Apa yang terjadi? Jangan-jangan kalian sudah membuat cucu ya untuk Mama?" Tanya Mamanya Job asal dan Bas tidak bisa tidak gelagapan karenanya.Maluuu.
"Tidak Ma, astaga" dan mereka berdua tertawa.
Bas mengingat semalam Job menyiapkan makan malam romantis dengannya.Dia menyewa restoran untuk mereka.Job ingin berduaan saja, tidak ingin ada yang mengganggu, katanya. Dan Bas sangat senang karenanya.Seperti itulah yang Bas inginkan.
"Mama harus menemui kolega Papa dulu.Kau nikmati saja makanan disini.Nanti kita bicara lagi,okay?"
"Iya Ma" Bas tersenyum manis.
"Bas, dengarkan aku du-"
BYUR
"BAS!" Job meneriaki Bas karena menyiramkan jus ke wajah Pete.Party nya sudah selesai,omong-omong.Para tamu sudah pulang. Hanya sisa orangtua Job, Bas, Job dan Pete.
"Apa yang kau lakukan,hah?!" Job mencengkeram kedua bahu Bas.
"Apa yang aku lakukan? Seharusnya aku yang bertanya apa yang kalian lakukan?" Bas bertanya dengan dingin.
Job diam,tidak bisa menjawab.Dia melirik kedua orangtuanya yang tampak kaget dengan apa yang terjadi.
"Kenapa tidak menjawab? HAH?!" Bas berteriak dan menghapus kasar airmata yang mengalir.
"Baru kemarin...baru kemarin malam kau bilang hanya kita.HANYA KITA BERDUA.Lalu apa yang aku lihat tadi? Aku bukannya tidak tahu apa yang kalian lakukan dibelakangku selama ini.Tapi...really Job? Di hari sepenting ini? Dan ditempat yang kau tahu ada aku? Apa sebelum melakukan itu kau tidak memikirkan bahwa mungkin aku bisa melihat kalian berdua? Kau tidak memikirkan perasaanku? Atau oohhh...aku rasa memang aku tidak pernah penting bagimu.Yang penting bagimu hanya dia-" Bas menunjuk Pete yang menangis dan menatapnya dengan tatapan bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Wounds (VegasPete-Complete)
FanficPerasaan yang paling menyakitkan adalah perasaan dimana kita merasa tidak berguna.Tidak peduli seberapa banyak hal yang kita lakukan, kita selalu merasa bersalah, tidak cukup baik dan tidak pernah merasa menguntungkan untuk siapapun.Mati adalah hal...