10

606 68 7
                                    

"AAARRRRRRGGGGHHHH"

Barang-barang berjatuhan, berserakan saat pemilik kamar melemparnya asal, atas luapan emosinya. Job sangat marah. Siapa? Siapa laki-laki itu? Beraninya bicara padanya seperti itu.Melarangnya untuk membawa Pete?

"Awas kau Vegas"

"Job,mau kemana?" Bahkan teriakan Mamanya pun tak digubris.Ia terus berjalan keluar.

"Job,mau kemana?" Pertanyaan yang sama dilayangkan oleh Bas yang baru saja sampai. Dia sedang ada janji dengan Mamanya Job, akan memasak bersama.Tapi melihat Job akan menaiki mobilnya, dia penasaran kemana Job akan pergi?

"Aku ada urusan yang harus aku selesaikan" kata Job.

"Urusan apa?"

"Aku harus pergi" kata Job,berikutnya dia benar-benar pergi mengabaikan Bas yang memanggilnya berkali-kali.

"Mama tahu tidak,Job pergi kemana?" Tanya Bas yang baru memasuki rumah.

"Mama tidak tahu,Sayang.Dia tadi berteriak tidak jelas di kamar,lalu keluar dengan wajah marah seperti itu"

Kemana sebenarnya kau pergi,Job? Urusan apa yang kau maksud? Pikir Bas.





"Terimakasih" kata Vegas setelah memberikan beberapa lembar uang untuk pembayaran pada kasir supermarket, dan mendapatkan belanjaannya.Hari ini dia akan memasak kari untuk Pete.Senyumnya mengembang membayangkan Pete yang makan lahap dengan mulut penuh.Dia tidak sabar sekali untuk itu.

Buugh

Tak diduga, saat Vegas ingin memasuki mobilnya,sebuah tendangan dipunggungnya membuat Vegas terbentur kedepan menabrak mobilnya.Tubuhnya yang tak siap dibalik dengan cepat oleh si pelaku,disusul sebuah tinju melayang ke wajahnya.

Bibirnya berdarah.

Sial !

Apa-apaan ini?

Belum sempat protes,pukulan bertubi-tubi didapat Vegas dari beberapa orang yang terlihat seperti preman.Vegas sebenarnya cukup kuat, tapi dia kalah telak karena yang menyerangnya bukan 1 atau 2 orang saja, tpi ada 10 orang yang bergantian memukul tanpa ampun,hingga Vegas terkulai berdarah,tak sadarkan diri ,dengan karung belanjaan yang sudah berserakan kemana-mana.





"Iya,Vegas?" Dan Pete menyernyit saat bukan suara Vegas lah yang dia dengar diujung telepon,melainkan seorang wanita.

"Apa anda mengenal pemilik ponsel ini?"

"Ya. Aku...aku kekasihnya" perasaan Pete mendadak tidak enak.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pemilik ponsel ini dilarikan ke rumah sakit HVA . Dia ditemukan tidak sadarkan diri karena diserang oleh sekelompok orang"

"Apa?! Bagaimana bisa?! Baiklah terimakasih" Pete langsung menutup sambungan telepon dan bergegas mengambil jaket dan dompet dan segera menyusul Vegas ke rumah sakit.




"Vegas..." airmata keluar semakin deras saat Pete melihat Vegas terbaring,masih tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Vegas sudah berada di ruang perawatan,dengan infus dan juga perban yang menghiasi tubuhnya. Lebam terlihat dimana-mana. Ini buruk sekali.

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa begini?" Pete mengambil tangan Vegas,membawanya pelan untuk dia cium dan dia letakkan di pipinya.

"Ini...ini pasti sakit sekali, hiks" Pete menyentuh pelan lebam ditubuh Vegas.

"Aku...hiks tidak bisa melihatmu seperti ini. Aku sangat khawatir. Hiks... bangunlah" Dalam hidupnya dia tidak pernah merasa takut kehilangan seseorang,bahkan dirinya sendiri. Tapi hari ini,Pete benar-benar takut melihat Vegas seperti ini.Pete takut Vegas meninggalkannya.









All The Wounds (VegasPete-Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang