11

947 56 6
                                    

CKIIIIIIITTTTTT BRUUKKKKKK !







Wiuuuuuu.









Sirine berbunyi,membawa seseorang yang telah menabrak pembatas jalan.Keadaannya cukup parah sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Permisi,pasien bernama Job Konglikit yang baru saja mengalami kecelakan,dia dimana ya?" Tanya Papa Job pada resepsionis.Begitu diberitahu bahwa anak semata wayangnya itu berada di UGD,mereka langsung mendatangi ruang UGD.Dan disana,Job masih ditangani oleh Dokter.

"Hiks, anakku" Tubuh Mama Job terduduk lemas di kursi. Dia menangis dengan Bas yang memeluknya. Keadaan Bas tak jauuh beda, dia juga menangis, sangat sedih atas apa yang terjadi pada kekasihnya.









"Paman? Bibi? Kalian disini?" Pete yang baru dari kantin untuk mengisi perutnya,melewati ruang UGD mendapati orang yang dia kenal sedang berkumpul dengan isak tangis.Penasaran, perasaannya ikut menjadi tidak enak karenanya.

Ya, Job dilarikan ke rumah sakit yang sama dengan Vegas.

"Kenapa semua menangis? Siapa yang sakit?"

"....."

"Paman?" Tak kunjung mendapat jawaban, Pete bertanya lagi pada kepala keluarga yang terlihat masih bisa ditanyai,mengingat 2 orang lainnya sibuk bersedih dan menangis.

"Job...dia kecelakaan. Baru saja dokter mengatakan dia..." berhenti sejenak untuk mengambil napas,Papa Job rasanya tidak ingin mengatakan hal buruk seperti ini,tapi dia harus mengatakannya. "...koma"

Deg

"Koma?" Airmata Pete jatuh tanpa bisa dicegah.

"Bagaimana bisa? Dia tadi bersamaku masih baik-baik saja" Bas yang mendengar itu pun berdiri dan mengampiri Pete.

"Kau...hiks...kau boleh mengambil waktu, tubuh dan cinta Job, tapi tolong jangan ambil nyawanya.Aku mohon suruh dia bangun.Dia hiks...dia selalu menurutimu kan? Suruh dia bangun sekarang.Aku mohon" Pete menutup mulutnya saat Bas tiba-tiba bersujud di kakinya sambil menangis terisak.

"Tidak Bas...tidak" Pete menurunkan dirinya ke lantai agar sejajar dengan Bas.

"Aku tidak pernah menginginkan ini. Aku yakin Job akan sembuh dan kembali pada kita" Pete sebenarnya juga takut dan tidak yakin dengan kalimatnya sendiri.Dia takut akan kemungkinan buruk Job akan benar-benar pergi meninggalkannya. Mengingat sebelum Job kecelakaan ,mereka bertengkar.Pete tidak ingin melihat wajah Job,dan ingin Job pergi. Tapi bukan seperti ini yang Pete inginkan.




"Pete?" Vegas yang sedang berbaring,langsung memaksakan diri untuk duduk saat melihat Pete datang sambil menangis.

"Vegas, Job hiks" Pete menghambur ke pelukan Vegas. "Vegas hiks...Job koma" Vegas menyernyit . Koma?

"Apa yang terjadi padanya?"

"Dia kecelakan dan sekarang koma. Bagaimana ini? Hiks"

"Sssttt tenanglah, dia pasti akan baik-baik saja" Vegas mengusap-usap pelan punggung Pete,menyalurkan kekuatan hati yang dia punya.

"Bagaimana jika tidak? Aku...aku tidak ingin kehilangannya,Vegas.Aku sangat menyayanginya"

"Aku tahu.Tapi yang bisa kita lakukan sekarang hanya mendoakannya.Kita doakan dia agar cepat sadar dan pulih kembali,okay? Sekarang tenang dulu ya,Sayang.Aku tahu kau sedang bersedih,tpi jangan seperti ini, nanti kepalamu akan sakit"












Hari hari berlalu.
Vegas sudah keluar dari rumah sakit.

Bas dengan sabar merawat Job. Mulai dari membersihkan tubuh Job,mengganti pakaiannya, menjaga Job saat orangtuanya tidak ada, sampai mengajak Job bicara meski tak ada respon.

All The Wounds (VegasPete-Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang