1

1K 58 5
                                    

"Nnghh ahhh" desahan dan bunyi perpaduan kulit terdengar sangat keras didalam ruangan yang temaram, menandakan betapa nikmatnya permainan dua orang diatas ranjang.

"Aarrghh ,shh sial, kau sangat sexy" lelaki yang berpostur tubuh lebih besar mengeluarkan geramannya dan terus bergerak maju mundur menggenjot lubang sempit lawan mainnya.

"Ahhh Jobiehh, mhh aahh" sedang yang lebih kecil sibuk mendesah dan meremat seprai karena keenakan.

"Iya Sayang, aku disini" Tak bisa membiarkan bibir sexy yang lembut itu menganggur lama, yang dipanggil Jobie melumat bibir lembut itu, menyesapnya penuh nikmat, rasanya candu untuknya.

"Aahhh, tidak tahan lagi" si mungil memejamkan matanya tidak kuat menahan cum yang akan segera datang.

"Bersama Sayang"

"Aaahhhh"

Splurt

Hosh, hosh, nafas mereka terengah-engah.

"Lagi" kata si mungil,membuat Job menyernyitkan alisnya.

"Lagi? Tapi kita sudah melakukan cukup lama,Sayang.Ini hampir 5 jam,aku rasa.Kau tidak lelah,hm?" Bukan.Bukannya Job tidak sanggup melanjutkan, tpi mereka sudah bermain cukup lama dan Job khawatir si mungil akan kelelahan.Job tidak ingin kesayangannya jatuh sakit.

"Sudah ya?" Kecupan lembut diberikan dibibir manis si mungil,disusul usapan-usapan dikepalanya.

"Lakukan lagi,aku mohon.Aku...aku tidak ingin memikirkan apapun malam ini.Buat aku melupakan semuanya malam ini" si mungil mulai menangis.Job tahu ada yang salah disini.

"Jobie... hiks" si mungil menangis dalam pelukan Job dan itu membuat Job bingung dan khawatir.Job tau ada yang tidak beres dengan kesayangannya.

"Kenapa menangis? Hm? Katakan siapa yang menyakitimu?" Job mengusap lembut airmata yang mengalir dipipi si mungil,dengan tatapan yang tak lepas dari wajah si mungil.

"Hiks, orangtuaku... mereka akan bercerai" Tepat seperti dugaannya, ini pasti tidak jauh-jauh dari masalah keluarganya.Job tahu betul bagaimana keluarga Pete.Hubungan Pete dan orangtuanya,Job tahu semuanya.Tatapan terluka itu, Job tidak bisa menerimanya.Hatinya ikut merasa sakit.

Job dengan erat memeluk tubuh telanjang itu.Mengusap-usap punggungnya,berharap bisa mengurangi kesedihan yang si mungil alami.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu.Aku menyayangimu,Pete"

"Jobie...aku- mmmhhh" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Job meraup kembali bibir candu itu dan menggerakkan penisnya yang masih di dalam lubang si mungil, bergerak maju mundur dengan tempo cepat menusuk lubang sempit si mungil.

"Aahhhh...inihh nikhh...mathh"

"Ya, aku akan membuatmu puas malam ini,Sayang"

Desahan dan geraman memenuhi kamar itu,lagi dan lagi.

All The Wounds (VegasPete-Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang