Oh iya, untuk part 20 - 22 udah aku up di Karya Karsa ya 🥰
Jangan lupa vote & komen 😘
***
BAGIAN 7
***
Selama 31 tahun hidupnya, baru hari ini Diana merasakan kelegaan yang luar biasa. Sesak yang menghimpit dada kini terlepas dan digantikan oleh tumpahan bahagia yang membuatnya meledakan teriakan sebagai bentuk euforia kebahagian. Namun hanya sebentar saja, sebab pantatnya kini menjadi sasaran empuk tabokan dari ibu satu anak yang tak lain adalah sepupunya.
Sambil berkacak pinggang, Sarah menatapnya dengan mata melotot. Lalu dengan cengiran lebar yang menghiasi wajah, Diana langsung melompat turun dari atas sofa yang membuat Sarah mengelus dada pasrah.
"Kenapa sih Mbak Di pake teriak heboh segala? Kalea lagi tidur ih, nanti bisa kebangun."
"Sorry ya sayangkuh.." Diana menjawil ujung dagu sepupunya yang langsung memberi dengusan. "Mbak tuh lagi terkena virus bahagia, makanya lupa sama keadaan sekitar." kikiknya puas.
"Loh, bukannya tadi lagi galau ya? Kok sekarang udah bahagia aja. Apa setelah merenung akhirnya Mbak Di mendapat pencerahan untuk menerima Kang Rudi sepenuh hati?"
Diana mengibaskan tangan sambil mencebik sebal.
"Nggak lah. Enak aja kamu."
"Terus kenapa dong?"
"Soalnya Mbak batal nikah sama si Rudi. Makanya tadi langsung teriak penuh kebahagiaan." katanya dengan nada menggebu.
"Kenapa bisa?"
"Ya bisa dong Sar, soalnya ada cowok lain yang ngajakin Mbak nikah."
"Hah? Siapa?"
Sambil mesem-mesem menyebalkan, Diana kembali beranjak duduk yang diikuti oleh Sarah dengan wajah penasarannya.
"Tetangga Rania. Usianya hampir sama kayak Mbak. Tapi duda anak satu."
"Berarti Mbak Di udah kenal lama sama cowoknya? Kenapa nggak bilang ke keluarga sejak awal aja sih? Biar nggak ada drama perjodohan segala."
Lalu mengalirlah cerita penuh dramatis yang terjadi di minimarket dua hari yang lalu dari mulut Diana. Wanita itu bercerita penuh semangat perjuangan, sementara Sarah menjadi pendengar yang baik.
"Jadi gitu deh, Sar. Kami cuma sebatas saling mengenal aja."
"Terus kenapa Mbak Di mau diajak nikah sama Mas Adrian?" tanya Sarah yang masih didera rasa penasaran.
"Kalau dilihat-lihat, Adrian orangnya baik. Sabar juga. Buktinya, dia begitu telaten merawat putrinya seorang diri. Lagipula daripada nikah sama Rudi, mending Adrian kemana-mana 'kan?"
"Walaupun kalian belum saling mengenal dekat?"
"Apa bedanya sama Rudi?" Diana balik melempar tanya. "Kami juga belum saling mengenal satu sama lain, tapi para orang tua tetap memaksa kami untuk menikah. Jadi nggak ada bedanya kalau Mbak menerima lamaran Adrian, Sar."
"Tapi Mas Adrian 'kan ada anak. Mbak Di beneran nggak mempermasalahkan hal itu?"
"Awalnya Mbak sempat mikir-mikir juga sih, cuma setelah meyakinkan diri, kayaknya Mbak bisa kok jadi ibu sambung yang baik buat anaknya Mas Adrian. Dia juga udah menyanggupi buat datang ke rumah sabtu ini."
"Kalau itu udah jadi keputusan Mbak Di, aku cuma bisa kasih dukungan dan mendoakan yang terbaik aja." putus Sarah akhirnya. Sebab dia pun tidak mempunyai solusi untuk permasalahan sepupunya, maka dari itu dia akan mendukung apapun pilihan Diana asal baik untuk wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You
ChickLit[FULL NASKAH / E-BOOK HANYA TERSEDIA DI KARYA KARSA] Link ada di profil. *** Diana Arista percaya bahwa jodoh akan datang di waktu yang tepat. Sampai akhirnya di usianya yang nyaris menginjak 31 tahun, Diana mendadak diserbu rasa khawatir lantaran...