Leeteuk masuk ke kediamannya dengan sedikit tergesa. Sosok Taeyeon yang dia tinggal di sini adalah alasannya. Berita tentang mereka semakin menjadi topik panas untuk diperbincangkan. Pria itu takut si gadis membaca komentar-komentar netizen yang menyudutkan dan berakhir menangis sendirian.
Namun sepertinya, kekhawatirannya sia-sia saja. Taeyeon justru nampak tenang tertidur di sofa. Leeteuk mengembuskan napas lega. Langkahnya mendekat, lalu duduk di lantai menghadap praupan cantik si gadis.
Sebelah tangannya terangkat, menyibakkan anak rambut yang menghalangi pandangannya menatap keseluruhan wajah gadis bermarga Kim itu. Inginnya mengusap pipi, namun urung karena takut membuat Taeyeon terbangun.
"Maaf sudah menempatkanmu di posisi yang sulit, Yeon-ah," lirih Leeteuk. Seandainya dia tak ceroboh, pasti sekarang keadaan masih baik-baik saja.
Artikel dari agensinya akan rilis esok hari. Semoga saja bisa meredam sedikit kekacauan yang terjadi hari ini. Para petinggi sudah memarahinya habis-habisan tadi. Bahkan mengancam apabila ada berita semacam ini lagi, Leeteuk dipaksa untuk hiatus. Yang benar saja, shimkoong mau makan apa kalau dia sampai tidak punya penghasilan?
"Oppa?" Leeteuk tersentak dari lamunannya.
"O-Oh, kau sudah bangun?" tanyanya bodoh. Taeyeon mengangguk saja. Sebenarnya, gadis itu juga terkejut ketika terbangun langsung berhadapan dengan wajah tampan Leeteuk.
Untung saja, mereka tidak bersinggungan netra. Sepertinya, Leeteuk tadi melamun. Pria itu beranjak dan menanyakan apakah Taeyeon sudah makan malam atau belum. Si gadis menggeleng, yang membuat Leeteuk bergegas ke dapur untuk membuatkan makan malam.
Taeyeon buru-buru mengikuti, "Tidak usah, Oppa! Biar aku buat sendiri saja."
"Gwaenchana! Aku juga belum makan malam."
Taeyeon pun menawarkan diri untuk membantu. Jadilah, mereka berdua membuat makan malam bersama. Leeteuk gugup, rasanya seperti pasangan suami istri baru. Dia berdehem untuk mengurangi rasa nervous-nya. Sup tahu pedas dan pelengkap lainnya menjadi menu makan malam hari ini.
"Selamat makan!" ucap Leeteuk bersemangat. Taeyeon tersenyum saja dan mulai menyantap menu yang terhidang. Tidak ada pembicaraan, hanya denting alat makan yang saling bersahutan.
"Biar aku yang mencuci piring, Oppa. Kau pasti kelelahan karena harus mengatasi masalah hari ini. Maaf jika aku selalu menyusahkanmu," ujar Taeyeon sambil menunduk.
Benar bukan, jika seandainya Leeteuk tidak memperkerjakannya sebagai asisten manajer pria itu, mungkin skandal ini tidak akan pernah terjadi.
"Bukan salahmu, Taeyeon-ah! Ini salahku... yang tidak bisa menahan perasaanku padamu,"
DEG!
Piring yang di tangannya hampir meluncur jatuh. Hanya suara air dari keran yang memenuhi ruangan. Taeyeon tidak tahu apakah Leeteuk saat ini mampu mendengar suara detak jantungnya yang bertalu keras. Oh, tidak. Gadis itu tidak tahu harus berbuat apa.
Tanpa disadari Taeyeon yang masih terdiam, Leeteuk mendekat dan mematikan keran air yang masih menyala. Kedua tangannya berada di bahu Taeyeon, memosisikan tubuh si gadis untuk berhadapan dengannya. Taeyeon berusaha menghindar dari netra tajam Leeteuk, namun pria itu keburu memegangi dagunya agar tetap berada di posisinya.
"Ini memang bukan waktu yang tepat, tetapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku mencintaimu, Taeyeon. Nan jeongmal saranghandago, Kim Taeyeon." ucap Leeteuk begitu lugas, menatap titik buta gadis di depannya.
Taeyeon bingung harus berbuat apa. Jantungnya bertalu begitu kencang. Ingin berucap, namun rasanya semua kosakata bahasa mendadak hilang dari otaknya. Leeteuk yang masih memegang bahu si gadis, berusaha menyadarkan dengan mengusapkan ibu jarinya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOV3 5CENARIO [ON GOING]
FanfictionPark Jungsoo, atau lebih dikenal dengan nama Leeteuk di dunia showbiz. Di umurnya yang memasuki pertengahan kepala tiga, Leeteuk masih betah dengan kesendiriannya. Akankah dia menemukan skenario cintanya di umurnya ke-35?