Leeteuk dan Taeyeon terdiam di dalam mobil. Lexus putih itu belum beranjak dari carport kediaman Keluarga Park. Pria itu memejamkan mata, teringat segala omelan sang ibunda ketika mengetahui jika dirinya dan Taeyeon tidak terikat hubungan. Berterima kasih kepada si gadis yang meski gagap, menjelaskan situasi sebenarnya di antara mereka.
Salahnya juga yang tidak mem-briefing Taeyeon, atau setidaknya meminta si gadis pura-pura menjadi kekasih agar ibunya berhenti menanyai soal pasangan. Jadi kekasih pura-pura dulu, menjadi kekasih sungguhan nanti. Nyonya Park segera memberi ceramah panjang lebar, meminta maaf kepada Taeyeon yang sudah dia salah sangka. Tetapi juga menyelipkan harapan gadis itu menjadi calon menantunya.
Buah memang tak jatuh jauh dari pohonnya.
"Em, Taeyeon-ah, untuk yang tadi aku... aku minta maaf!" ucap Leeteuk setelah sepersekian menit tak bersuara.
"O-Oh, gwaenchana!" balas Taeyeon terbata-bata. Efek debaran jantung yang menggila masih terasa ternyata.
"Kita pulang sekarang?" Taeyeon mengangguk sebagai jawaban.
Lexus putih itu akhirnya berbaur bersama kendaraan lain di jalan protokoler. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang bersuara. Leeteuk yang fokus menyetir, sedangkan Taeyeon menatap jauh pemandangan dari kaca mobil. Hingga tak terasa telah sampai di depan gashiwon. Taeyeon melepas sabuk pengaman, lalu berpamitan kepada Leeteuk sekaligus berterima kasih atas ajakannya dan juga telah mengantar-jemput dirinya dengan selamat.
"Tunggu!" Leeteuk keluar dari mobil, membuat Taeyeon tak jadi melanjutkan langkah.
"Hm, sebenarnya aku juga mempunyai harapan yang sama seperti ibuku tadi. Kau menjadi menantunya, yang berarti menjadi– uhuk uhuk!" ucap Leeteuk dengan batuk pura-puranya. Terlalu malu menyebutkan kata 'menjadi istriku kelak'.
Taeyeon melongo. Tidak tahu harus berucap apa-apa. Leeteuk semakin keki melihat si gadis yang tidak merespons.
"Ba-Baiklah! Aku pulang dulu ya! Selamat malam!"
Lexus putih itu pun hilang dari pandangan, namun Taeyeon masih berdiri mematung disana. Dia sentuh bagian dada kiri, dimana jantungnya berdetak. Dia tadi tidak salah dengar bukan?
"KYAA!!!"
"Wae? Wae? Kau kenapa, Taeyeon-ssi?" heboh Nyonya Gong, pemilik gashiwon. Taeyeon menepuk mulutnya yang tidak bisa dikontrol.
"Hehehe, maafkan aku, Bi! Ta-tadi ada tikus lewat, ja-jadi aku berteriak, hehehe." ujar Taeyeon cengengesan. Nyonya Gong hanya bisa menggeleng melihat tingkah ajaib salah satu penghuni gashiwon-nya.
"Ya sudah, cepat masuk! Sudah malam!"
"Iya, Bi!"
Tanpa disadari dua orang tersebut, seseorang berpakaian serba hitam keluar dari balik dinding bangunan. Kedua tangannya memegang sebuah kamera DSLR. Seringai tipis muncul dari bibirnya.
Taeyeon sudah selesai membersihkan diri. Dia rebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Hari ini merupakan hari yang panjang dan melelahkan. Suara notifikasi membuat sebelah tangannya bergerak menggapai ponsel yang berada di nakas.
From: Leeteuk Park
Sudah tidur?
Belum
Oppa sudah sampai rumah?Nara –Nyonya Park- tadi memang meminta Leeteuk untuk menginap di rumah. Tentu harus mengomel dulu, mengatakan putra bungsunya itu sudah tak menyayanginya lagi karena tidak pernah menginap di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOV3 5CENARIO [ON GOING]
FanficPark Jungsoo, atau lebih dikenal dengan nama Leeteuk di dunia showbiz. Di umurnya yang memasuki pertengahan kepala tiga, Leeteuk masih betah dengan kesendiriannya. Akankah dia menemukan skenario cintanya di umurnya ke-35?