Kim dan Pete telah sampai di maison keluarga utama
Thankum yang sedang asik menyuruh Arm dan Pol pushup di depan rumah, melihat kedatangan Kim dan Pete yang berantakan dan luka luka
"Kim, Pete, apa yang terjadi pada kalian"
Thankum berlari ke arah Kim dan Pete
Thankum mengecek keadaan Kim dan Pete secara bergantian
"Oi adik ku dan mantan bodyguard ku yang manis kenapa kalian bisa seperti ini"
"Phi, aku tidak apa apa tapi Pete memiliki luka. Sebaiknya obati dahulu luka nya jangan terus bertanya" ucap KimDengan cepat Thankum menarik tangan Pete ke dalam maison nya.
Kim masuk ke kamar nya dan mengobati luka luka yang terdapat pada diri nya
Pete berbaring telungkup di atas kasur dengan Arm dan Pol yang mengobati luka pada punggung Pete
"Pete, apa sebenarnya yang terdiri pada mu? " tanya Arm
Pete pun duduk dan menatap Arm dan Pol
"Apakah kalian tau kasus kematian ibu Porsche?" tanya Pete
"Em bukan kah ibu Porsche di tembak mati oleh tuan Kin?"
"Ck! Kalian percaya tuan Kin yang membunuh ibu Porsche?" tanya Pete sekali lagi"Pete, aku tau saat kejadian kematian ibu Porsche kau tidak ada di tempat itu. Tapi aku dan Pol melihat kalo tuan Kin memegang pistol dan ibu Porsche bersujud di kaki tuan Kin" jelas Arm
"Tidak Arm, itu kejadian yang tidak lengkap. Aku punya bukti kalau Tawan lah yang membunuh ibu Porsche"Arm dan Pol menatap Pete secara bersamaan dan mendekat ke arah Pete
"Apa maksud mu Pete?" ternyata Pol
"Aku tidak tau bagimana cara menjelaskan nya pada kalian tapi bukti yang sebenarnya ada di tangan Tawan"
"Bukti apa itu?" tanya Pol lagi
"Sebuah Playdisck yang berisi bukti bahwa Tawan lah yang telah membunuh ibu Porsche" jelas Pete"Kalo begitu kita harus mengambil Playdisck itu dari Tawan, tapi bagimana kita memberikan nya pada Porsche? Porsche sendiri kita tidak tau keberadaan nya" ucap Arm
Pete menghela nafas singkat
"Porsche kini berada di pihak Tawan"
"APA?" ucap Arm dan Pol secara bersamaan dengan terkejut"Bagimana bisa?" tanya Arm
"Apa yang terjadi?" tanya Pol
"Aku kurang tau pasti, tapi intinya Porsche sudah di kelabui oleh Tawan dan Porsche kini bekerja sama pada Tawan" jelas Pete
_
_
_
_
_
_Pagi hari nya,Pete pergi ke sebuah toko makanan di temanin oleh Kim
"Kim, kenapa kau tarus mengikuti ku" ucap Pete dengan kesal
"Tentu saja menjaga mu, bagimana jika kau melakukan hal bodoh seperti semalam dan kau terluka lebih parah? Maka aku akan habis di tangan Vegas nanti nya" ucap Kim yang berjalan di belakang Pete dengan memasukkan tangan nya ke dalam saku celana nya
"Hei ayo lah itu tidak mungkin"Kim tersenyum miring menatap Pete dari belakang
"Tidak mungkin? Tampak nya kau belum mengenal jauh kekasih mu sendiri Pete" ucap Kim pelan yang tidak terdengar oleh PetePete sibuk membeli makanan
Kim yang hanya menemani Pete seperti sedang menjaga anak nya.
"Kau beneran tidak mau tuan Kim?" tawar Pete pada Kim
Kim menggelengkan kepala nya𝙋𝙇𝘼𝙆
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Pete
"Dasar pria jalang" ucap Tu yang tiba tiba datang menampar Pete
"Apa maksud mu?" tanya Pete bingung
"Cara apa yang kau lakukan untuk menggoda Vegas?" ucap Tu dengan nada keras
"Maaf Tu, tapi aku benar benar tidak mengerti maksud mu" ucap Pete
Pete berbalik badan dan ingin pergi, Tu malah menarik rambut Pete dari belakang"Apa yang kau lakukan wanita gila" Kim menarik tangan Tu dari rambut Pete
"Kau diam lah" bentak Tu pada Kim"Pria ini adalah jalang. Dia pasti sudah menggoda Vegas hingga dia tidak sedikit pun mau melirik ku lagi" ucap Tu menunjuk nunuk Ke arah wajah Pete
"Aku tidak ingin berdebat dengan wanita Tu, jadi jangan membuat masalah berkepanjangan" ucap Pete
"Halah, bilang saja kau tidak tau cara menjawab ocehan ku karna kau benar seorang jalang" ucap Tu berteriak teriakOrang orang yang di situ pada berkumpul dan melihat ke arah mereka
Kim hanya diam karna ini masalah Pete dan Tu, dia merasa tidak perlu ikut campur"Dasar kau jalang! Kau merebut Vegas dari ku" Tu mendorong Pete
Pete dengan kesal mengepal tinjunya menahan amarah
"Aneh sekali kau ini, Vegas jelas jelas memilih ku kenapa kau seolah olah seperti jalang yang kehilangan pelanggan nya" jawab Pete
"A.. Apa?" ucap Tu kesal
"Hei asal kau tau, Vegas seharusnya menjadi milik ku"
"Seharusnya? Tapi pada dasar Vegas adalah milik ku"
"Asal kau tau, sebelum adalah nya kau, aku sudah sangat mengidolakan kak Vegas dan dia hanya bisa menjadi milik ku"Pete mendekatkan wajah nya ke arah Tu
"Kasihan sekali, teryata kau sangat mengidolakan kekasih ku ya. Lain kali aku akan memberi tanda tangan kekasih ku untuk mu jika bertemu lagi" ucap Pete di depan wajah TuTu terdiam dan mengalihkan pandangan nya dari Pete
Kim menarik bahu Pete yang mendekat ke arah Tu
"Pete, ayo pulang. Apa kau tidak cape meladeni orang gila sperti dia?" ucap KimPete dan Kim berbalik badan dan melangkah pergi
"Pete! Lihat saja nanti aku akan membuat mu menyesal telah merebut kak Vegas dari ku" teriak Tu dari belakang
Kim tersenyum sinis dan berbalik badan menatap Tu
"Kalau saran ku, kekonyolan mu jangan di teruskan jika kau tidak ingin bernasib buruk" ucap KimKim kembali membalik badan nya dan meninggalkan Tu dengan wajah memerah karna kesal
"𝙺𝚊𝚜𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚐𝚒𝚕𝚊 𝚒𝚝𝚞, 𝚍𝚒𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚗𝚊𝚜𝚒𝚋 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚔𝚊𝚛𝚗𝚊 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚎𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚅𝚎𝚐𝚊𝚜" ucap Kim dalam hati dengan senyuman seringai nya
_
_
_
_
_
_"Pete apa kau ingin ikut ke club musik ku?"
"Club musik?"
"Hem, itu tempat ku melatih musik ku"
"Aku sampai lupa kalau kau ternyata musisi"
"Jadi apa kau ingin ikut? Hitung hitung aku bisa selalu mengawasi mu"Pete menatap Kim dengan kesal
"Aku bukan anak kecil yang selalu di awasi"Kim hanya diam dan terus mengendarai mobil nya
"Ck, Pete apa kau nyaman bersama Vegas?" tanya Kim tanpa menatap PetePete menatap Kim
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Tidak"
"En jika kau tanya nyaman, aku sangat nyaman dan merasa bagaimana bersama Vegas"
"Kau tidak ada niatan meninggalkan Vegas? Apa kau tau bagimana keras nya Vegas?"Pete menatap bingung Kim
"Kenapa kau bertanya seperti itu tuan Kim? Apa kau menyukai Vegas?" tanya Pete dengan mengerutkan dahi nya
"Ternyata kau bisa menebak nya Pete" ucap Kim dengan santai
"Ha?" Pete kagetKim menatap Pete
Pete memasang raut wajah membingungkan
"Hahha, Pete semoga kau bisa mengerti kekasih mu sendiri. Untuk sekarang dia masih menujukan sifat sayang dan cinta nya padamu. Kita lihat saja kedepan nya" ucap Kim yang terus mengemudi tanpa melihat sedikit pun ke arah Pete"Tuan Kim, apa maksud... "
Mobil Kim tiba tiba berhenti mendadak, membuat Pete berhenti dalam kata kata nya
"Tuan Kim, kenapa berhenti mendadak"
"Aku hampir lupa ternyata kita sudah sampai di club ku. Aku hampir saja melanjutkan perjalanan kita""𝙾𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚎𝚑, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚍𝚒𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊" ucap Pete dalam hati
Pete menatap Kim seperti orang anehKim dan Pete pun turun dari mobil dan mesuk ke dalam tempat di mana Kim melontarkan melody yang ada di pikiran nya
°
°
°
°
°
JANGAN LUPA VOTE JUGA😌
KAMU SEDANG MEMBACA
VegasPete (Obsession) 🔞
Diversoscerita ini hanya fiktif jadi jangan di anggap serius (BxB) homophobic skip 21+