ALIKA 0.4

1.1K 130 46
                                    

[Cerita ini masih memiliki banyak kekurangan. So, I really need your suggestions and criticisms.]

✨Selamat Membaca✨

→|||←

“Maksa ceunah,” sindir Keyvan sembari terkekeh, membuat Yehan yang disebelahnya menggeleng pelan, tak habis pikir dengan ucapan Regan pada Alika barusan.

Padahal dalam hatinya Regan tengah berbunga-bunga. Ah, rasa senangnya tiba-tiba memudar saat ia mengingat bahwa Alika sudah memiliki tunangan.

‘Apa gue harus nyingkirin dia?’ batinnya.

——

Regan melirik ke arah Alika sejenak, melihat tatapan berbinar dimata Alika membuat cowok itu tanpa sadar menggeleng pelan.

‘Lo gak boleh egois,’ batinnya memperingati diri sendiri.

“Kenapa ngegeleng?” tanya Alika penasaran.

Memilih tak menjawab, Regan membalas genggaman tangan Alika kemudian berjalan menuju pinggir lapangan untuk mengambil tasnya.

“Lo ... belum minum minuman dari gue? Lo gak suka yah?” tanya Alika sembari terus menatap minuman yang tadi pagi ia berikan pada Regan.

Regan menatap ke arah Alika yang tampak terus memperhatikan minuman tersebut. Raut wajahnya memang terlihat santai, namun berbeda didalam hatinya. Regan panik takut Alika kecewa.

“Gue suka, cuman gak haus aja. Ntar gue minum,” jelas Regan. Jelas sekali cowok itu berbohong.

Setelah selesai dihukum tadi, cowok itu langsung menuju kantin untuk minum. Sementara minuman Alika ia simpan saja, sebab minuman itu rasa strawberry dan tubuh cowok itu tidak toleran untuk rasa tersebut. Pernah ia mencoba memaksa tubuhnya, namun yang terjadi malah ia sesak napas dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit.

Regan tidak ada niatan membuangnya. Meski ia alergi strawberry, ia tetap akan menyimpannya. Bagaimanapun, minuman itu adalah pemberian pertama dari gadis pujaannya.

Alika mengangguk paham. “Yaudah, balik yuk!” ajaknya.

Regan ikut mengangguk. “Ayo.”

Cowok itu melirik ke arah teman-temannya yang masih memandangnya dengan tatapan menggoda. “Gue balik duluan.”

“Hati-hati, Bro,” ujar Yehan.

“Jagain anak orang. Sampe hilang, gue lelepin lo di empang,” ucap Keyvan. Memang hanya cowok ini yang sangat berani berkata seperti itu pada Regan.

Gadis itu tertawa mendengar penuturan dari Keyvan, ia kemudian menarik pelan tangan Regan guna meninggalkan area Gedung Olahraga tersebut.

****

“No, bisa singgah di restoran dulu gak? Gue laper soalnya,” ucap Viza sembari meremas pelan tas Nino.

Sebab membawa motornya cukup pelan, Nino bisa mendengar ucapan Viza dengan jelas. “Maaf, Za. Aku gak bisa. Takutnya Alika masih nungguin di sekolah," tolak Nino.

Gadis itu semakin meremas tas Nino. Ia hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Nino. Viza sadar bahwa yang ia lakukan salah, sebab Nino sudah memiliki Alika. Namun menurutnya, Alika lebih salah karena Alika justru menerima pertunangan dirinya dan Nino padahal Viza sudah menyukai Nino jauh sebelum Alika mengenal cowok dihadapannya ini.

“T-Tapi ... gue punya penyakit Maag. Gue belum makan dari pagi tadi,” ujarnya. Viza berbohong, ia tidak punya sakit Maag, bahkan pagi tadi sempat sarapan.

ALIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang