[Cerita ini masih memiliki banyak kekurangan. So, I really need your suggestions and criticisms.]
✨Selamat Membaca✨
→|||←
“Itu buat aku yah? Yaudah sini,” ucap Nino. Meski sudah mendapat bekal dari Viza, ia tentu ingin merasakan bagaimana rasanya mendapat bekal dari tunangannya sendiri.
“Ge er banget lo. Ini buat Regan, bukan buat lo!”
Setelah mengatakan itu, Alika meninggalkan area parkiran dan berjalan menuju kelas Regan.
——
‘Buat Regan? Sedekat apa dia sama Regan?’ batin Viza. Ia menatap punggung Alika yang mulai menghilang dari pandangannya sembari mengepalkan tangannya.
Sejak awal ia sekolah disini, ada tiga orang yang menjadi tujuan utamanya. Nino—Ketua Osis, Jean—Kapten basket, dan yang paling ia incar adalah Regan—Kapten futsal. Namun hanya Nino yang mampu ia dekati. Regan dan Jean sama-sama memiliki aura yang mengintimidasi membuatnya harus menyusun rencana yang matang untuk mendekati keduanya, terutama Regan.
Sementara itu Nino masih sibuk menatap jalan yang dilewati oleh Alika tadi.
‘Apa Regan udah nyatain perasaannya sama Alika?’
****
Alika berjalan menyusuri koridor setiap kelas, hingga dirinya akhirnya sampai di depan kelas 12 IPS¹. Gadis itu menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Ia hanya tau bahwa Regan itu kelas 12 IPS, sementara kelas 12 IPS disekolah ini memiliki total empat belas kelas.
“Neng Alika ... Kiw kiw. Ngapain disini neng? Neng Alika 'kan masih kelas 10.”
Alika membalikkan tubuhnya, dapat ia lihat ada dua orang cowok yang memakai jersey yang berbeda.
“Kelas Regan dimana yah?” tanya Alika membuat Ian langsung membekap mulutnya dengan telapak tangan.
“Anjing! Key, Alika nyariin Regan, cuy!” heboh Ian membuat Keyvan memutar bola matanya malas.
“Diem lo. Mulut lo bau jahannam!” sarkas Keyvan membuat Ian memanyunkan bibirnya.
“Tega bener sama temen sendiri,” ujar Ian mendramatisasi.
Alika terkekeh pelan melihat Ian yang masih saja cemberut. “Lo lucu kalo cemberut gitu.”
Ian membulatkan matanya. Semburat merah mulai terlihat jelas menjalar dipipi putihnya. “Akhhh, gue bap—”
“Lo gak boleh baper. Mau disleding lo sama Regan?” bisik Keyvan membuat Ian mengatupkan bibirnya kemudian mendengus kesal.
“Regan sekelas sama gue. Kelasnya di 12 IPS⁴. Mau sekalian gue temenin? Kebetulan gue ambil sesuatu dikelas,” ujar Keyvan namun Alika hanya menggeleng pelan.
Gadis itu menyerahkan kotak bekal kepada Keyvan dan langsung diterima oleh cowok itu meski wajahnya menunjukkan ekspresi bingung.
“Bekal?”
Alika mengangguk. “Iya, gue titip yah? Itu bekal buat Regan.”
Mendengar ucapan Alika membuat Ian mengigit kecil ujung jarinya. Tubuhnya saja yang punya roti sobek dan tinggi, namun ia begitu lemah jika sudah menyangkut hal uwu-uwuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIKA [ON GOING]
Novela Juvenil[HOPE YOU LIKE THIS STORY] "Kita itu cewek, kuadratnya itu dikejar bukan mengejar." - Alika Alika itu cantik, namun kelakuannya kadang bikin geleng-geleng kepala. Kadang polos, kadang frontal, kadang galak dan kadang pula agresif. Tidak ada yang bis...