ALIKA 1.9

934 90 41
                                    

[Cerita ini masih memiliki banyak kekurangan. So, I really need your suggestions and criticisms.]

✨Selamat Membaca✨

→|||←

“Alika ...” lirihnya. Ia langsung mengalihkan pandangannya dan berjalan meninggalkan area tersebut. Meski sekarang status Regan adalah kekasih Alika, namun Regan ragu bila Alika akan lebih memilihnya daripada Nino.

Apalagi Nino mantan tunangannya.

Sementara tatapan gadis itu langsung beralih pada Nino yang mulai bangkit. Cowok itu terlihat tersenyum dan berjalan ke arahnya.

“Alika,” panggilnya, ada perasaan senang dibalik nada suaranya.

Alika menatap Nino dengan tatapan datarnya. “Lo apain cowok gue?”

****

Bisik-bisik mulai terdengar disekitarnya, bahkan diantaranya mulai menahan jeritan ketika mendengar ucapan yang lolos begitu saja dari bibir Alika.

‘Wait, wait ... yang Alika maksud cowoknya itu, Regan!’

‘Baru juga mau memaksakan diri, eh udah ditikung aja’

‘Pengen labrak, tapi gue salah satu penumpang kapal mereka’

Nino mengabaikan ucapan-ucapan disekitarnya. Ia justru menatap Alika dengan tatapan bingung. “Cowok kamu? Alika, aku ada disini. Aku cowok kamu.”

Kekehan pelan keluar dari bibir Alika, gadis itu menaikkan sebelah alisnya, menatap remeh ke arah Nino. “Cowok gue? Lupa kalo kita udah putus?”

Cowok itu bungkam. Tangannya meraih tangan Alika, namun gadis itu langsung menepisnya. “Jangan sentuh gue. Kita udah putus, gak usah ngurusin hidup gue lagi. Satu lagi, jangan cari masalah sama Regan. Dia memang cowok gue dan gue gak suka lo nyari perkara sama dia.”

Setelah mengatakan itu, Alika berlalu dari hadapan Nino, mengabaikan Nino yang kini terdiam mendengar ucapan Alika.

“Alika ... jadian sama Regan?” gumamnya, ia tertawa pelan namun detik berikutnya tangannya mengepal kuat.

“Arghhh!!” teriaknya frustasi. Ia bahkan menendang-nendang angin untuk melampiaskan amarahnya.

‘Gak ada yang boleh milikin lo selain gue, Alika. Lo milik gue,’ batinnya penuh tekad.

Berbeda dengan Nino yang masih terus mengamuk, Alika kini berjalan menyusuri koridor guna menuju ke ruang UKS. Ia mendapat informasi dari orang-orang yang sempat melihat Regan berjalan menuju ruangan tersebut.

Cklek!

Begitu sampai di ruang UKS, gadis itu langsung membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Begitu pintu tersebut terbuka, ia langsung bertatapan dengan beberapa pasang mata yang tengah duduk disamping Regan.

Keempat cowok itu saling bertatapan, tampak Yehan, Rezi dan Keyvan yang menahan senyum, sementara Ian yang pada dasarnya lemot hanya bisa menggaruk tengkuknya, tak mengerti dengan situasi.

“Ka, kita titip Regan, ya? Lo 'kan cewek, pasti lebih paham soal obat dan juga mengobati,” ucap Keyvan. Cowok itu menaikkan alisnya memberi kode pada Rezi dan Yehan, yang dibalas dengan kode yang sama.

“Kalian ngapain adu alis gitu?” tanya Ian tak paham.

“Diem lo, Titan! Ayo, keluar,” ujar Keyvan sementara Ian hanya mendengus kesal.

“Nanti gue beliin mie ayam,” ucap Yehan sembari menepuk pundak Ian membuat senyum cowok itu mengembang.

“Lo emang terbaik, Han! Ayo, beb,” ajaknya, merangkul Yehan untuk keluar dari ruang UKS.

ALIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang