ALIKA 1.5

895 86 13
                                    

[Cerita ini masih memiliki banyak kekurangan. So, I really need your suggestions and criticisms.]

✨Selamat Membaca✨

→|||←

Alika tertawa kecil. “Temen-temen kamu lucu, ya?” ujar Alika yang masih memeluk pinggang Regan kemudian mendongak menatap cowok itu. Cowok itu terlihat menatapnya dalam tanpa berkedip sedetik pun.

K-Kamu? Alika pake panggilan 'Kamu'?’ batin cowok itu. Hatinya terasa berbunga-bunga.

“Gio?” panggil Alika yang berhasil membuat Regan sadar.

“Ya?”

Gadis itu terkekeh. “Kamu lucu.”

****

Regan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia jadi salah tingkah dengan ucapan Alika, terlebih gadis itu masih betah memeluknya hingga saat ini.

“A-Alika ... bisa lepasin pelukan lo, gak?” ujarnya. Sebenarnya dia senang dipeluk, namun hal ini tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Jantungnya terus berdebar-debar, ia takut bila Alika akan mendengarnya.

Gadis itu menghela napas pelan kemudian melepas pelukannya. Ia kemudian mendongak menatap Regan. “Lo gak nyaman gue peluk, ya?”

Cowok itu langsung menggeleng cepat. “Bukan gitu. Cuman ... Cuman bentar lagi kita bakal masuk,” elaknya.

Mendengar ucapan Regan membuat Alika langsung menatap jam dipergelangan tangannya. “Lah, iya. Yaudah deh, langsung ke kelas, yuk? Mau bareng?” tawar Alika.

Regan mengangguk kemudian menunggu Alika turun dari atas brankar.

****

Bel pulang sudah berbunyi dan itu merupakan hal-hal yang ditunggu oleh para siswa-siswi, begitupun dengan Alika.

Seakan tak pernah terjadi sesuatu, Alika begitu santai berjalan melewati koridor, mengabaikan para siswi yang masih membahas kejadian di kantin barusan. Gadis itu tidak perduli dirinya menjadi topik pembicaraan, sebab teman-teman sekolahnya justru berpihak padanya, bahkan ada banyak dari mereka yang mengumpati Viza terang-terangan.

‘Jijik banget gue sama Viza!’

‘Wakil Ketos tapi kelakuannya kayak gitu’

‘Nyesel gue milih dia dulu’

‘Muka polos, tapi kelakuan kayak lonte!’

Begitulah kira-kira ucapan-ucapan pedas yang ditujukan kepada Viza membuat Alika tersenyum penuh kemenangan. Jika Viza mendengar ucapan itu, sudah pasti ia akan bertingkah seperti cacing kepanasan.

Gadis itu sudah berada di area parkiran. Dari berita yang ia dengar barusan, sepertinya memang Jean tidak masuk hari ini. Itu sebabnya Alika ingin langsung pulang saja.

“Selamat sore semuanya. Panggilan kepada siswa dan siswi atas nama Deanino Fernandez kelas XI IPA³, Alika Putri Raharja kelas X IPS⁵, Zergio Regantara kelas XII IPS⁴, dan Neviza Aletta kelas XI IPA² agar segera menghadap ke ruang BK. Terima kasih.”

Brak!!

“Anjing!” umpatnya setelah membanting pintu mobilnya dengan kuat. Padahal ia baru saja akan pulang, namun ia malah dipanggil ke ruang BK.

ALIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang