Dari atas panggung yang sangat ramai karna dipenuhi para My, sosok Jimin dengan seriusnya melakukan tugasnya sebagai seorang idol.
Sorak sorakkan, spanduk, bahkan lightstick Aespa dari para My ikut turut meramaikan suasana panggung pada malam ini.
Disela sela itu, Jimin sempat sempatnya ngelirik sambil senyum ke arah sang mantan yang setia nontonin dia dari bangku VIP
Senyum dari sang mantan terindah dari bawah sana, bagaikan minuman ginseng pembangkit energi buat Jimin. Dia yang tadinya udah cape manggung, seketika ilang karna ngeliat senyuman sang mantan.
Dan begitu lagu terakhir yang dibawakan Jimin serta para member berakhir, disitulah Jimin langsung berdiri tegap di hadapan para My.
Dengan ngegembusin nafasnya, Jimin pun mulai ngumpulin keberanian serta nyalinya buat speak up di depan para My dan semuanya.
Keputusannya kali ini udah bulat. Dia gak mau lagi terjebak ke dalam api cemburu karna ngeliat sang mantan yang mulai diincar sama cewek lain.
"Harap semuanya yang ada disini tolong dengarkan perkataan saya"
Sontak para My yang tadinya pada heboh, auto diem pas denger Jimin ngomong.
"Untuk para My yang selama ini sudah mendukung saya dari 0 sampai menjadi besar seperti ini, saya ucapkan terima kasih banyak. Karna tanpa kalian, saya beserta yang lain gak akan tampil disini di depan kalian semua"
"Sudah beberapa tahun berlalu kita lalui bersama. Dan sekarang, saya rasa saya sudah cukup untuk menentukan sampai dimana batas saya dalam berkarir"
"Oleh karna itu, saya sudah merasa pantas untuk hidup seperti kebanyakkan orang orang diluaran sana. Jatuh cinta, menikah, membangun sebuah keluarga bersama orang yang dicintai, dan yang terakhir...hidup selamanya bersama dia"
Ngeliat ke arah Winter yang sekarang ini lagi kebingungan sama apa maksud yang Jimin omongin, sang idol kemudian turun dari panggung lalu jalan ngehampirin Winter di bangku VIP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Baja(WinRina)
FanfictionHanya kisah cinta Winter bersama dengan calon masa depannya, vs kisah cinta Winter bersama dengan masa lalunya.