.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tumben kak Loren pulng jam segini?, Biasanya pulang ny mau magrib". -Dita.Loren tak menghiraukan ucapan Dita yang ber
tanya di sela2 merek sedang makan ,
Loren hanya menatap kesal dengan tambahan anggota yang kini duduk di meja makan ."Urusan apa lagi kesini?". -loren
Semua orng hening di ruang makan tersebut .
TakTerkecuali orang yang kini tak lepas dari tatapan Loren ."Ngk boleh ya ayah liat anak' ayah di sini".
Ayah dari Loren dan Dita , ADHIMARTA kembali dari Malaysia,dan bergabung di meja makan .
Hati Loren mendengar tuturan ayah seperti tercabik² tak beraturan .
Gila ny loren tak bisa mengontrol emosi di dalam dirinya ."Ayah bawain oleh oleh kak , Dita udah Tarok di kamar kakak , nanti kita pakek baju sama ya ... Kita mau pergi makan maleemm yuhuu..."-Dita
Sorak gembira Dita dan di beri satu kecupan di kening dari ayahny . Loren mendelik tak suka langsung pergi k lantai dua menuju kamar ny . Tak lama Loren keluar dari kamar ny dan membuang semua paper bag berisi semua hadiah dari ayah ny .
"Ih.. kak kok di buang sih".-Dita
"Gw ngk butuh , silahkan bawa kembali dan keluar dari rumah ibu".-Loren .
"Ya ampun Loren. Itu ayah kamu .. banyak istighfar ren.. setidak ny kamu hargai ayah kamu di sini". -Mirna .
"Yaudah Lo juga pergi dari rumah ibu "- Loren .
Loren masuk k kamar dan membanting pintu kamar dengan keras .
Mirna hanya mengelus dada dan melirik Adhimarta yang menunduk akibat perlakuan anak sulung ny ."Kita hanya butuh waktu buat Loren bukak hati Adhi, saya yakin dia pasti berubah".-Mirna
"Aku bakal berusaha lebih lagi agar anak² ku ngk jauh dari ayah ny". -Adhimarta.
Tiba tiba Loren kembali k luar kamar yang sudah mengganti pakaian ny dengan jaket kulit hitamny . Ia turun dari tangga sambil mengikat rambutnya yang se bahu .
"Kamu mau k mana lagi , baru balik rumah masak pergi lagi , makan dulu ren" -Mirna.
"Kak Loren"- Dita.
"Ganti baju lo .. gw ada janji k lo di caffe eskrim ke sukaan Lo kan".- Loren
Tampa aba aba Dita langsung turun dari kursi dan cepat' menuju kamar ny . Loren langsung mendekat pada meja makan dan bertumpu pada tangan ny dengan arah badan condong k depan , dan menatap tajam pria yang berada d depan ny .
"Jangan pernah seret Dita , atau hasut Dita untuk rencana baru kalian , untuk sekali ini kalian bakal habis di tangan gw!!". -loren .
Loren langsung menegakan badan ny kembali , Mirna dan Adhimarta yang di meja makan kini hanya melihat satu sama lain . Mereka ingin menjelaskan sesuatu pada Loren tapi ntah setan apa yang mengunci mulut mereka .
"Loren , ayah ngk seperti itu ayah cuman-"
"Kak ayok gas , Dita persen 2 ya".
Dita datang dengan stelan ny sendiri . Adhimarta yang melihat anak ny kini berdiri di hadapan ny , tak kuasa ingin mengulang cerita yang menyakitkan bagi mereka.
Loren yang kala itu sudah siap dengan semua hal yang di sampai kan ny langsung meninggalkan meja makan dan beranjak k luar rumah . Loren memasangkan helm mini k Dita , mereka seperti ingin konfoi dengan stelan Dita yang hampir sama dengan Loren yang memakai jaket kulit tapi Dita memakai Hoodie hitam dan celana robek2 yang di hadiahkan langsung dari Winda 2 bulan lalu saat ultah Dita .
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU TUBUH BERIBU BENTUK
Teen Fiction"lu ngk tau gw itu kek apa jadi Ngk usah sok sok an ngatur , gw ngk mntak di atur , lu hargain gw di bumi ini , setelah gw mati , lu boleh bakar jasad gw di kuburan gw sendiri." kara yang mendengar itu langsung terbelalak dengan tuturan keputus asaa...