Dua puluh 3

1.4K 134 0
                                    

Jeff terbangun saat matahari sudah naik dan sinar matahari masuk ke dalam kamar. Pria itu meraba sisi kasurnya yang kosong, tidak ada Theara di sana. Semalam Jeff pulang larut sekali sekitar pukul 2 pagi, karena banyak laporan yang harus dilembur. Hari liburnya ia habiskan untuk tidur sampai puas.

Jeff melihat pada jam beker menunjukkan pukul 12 siang. Dan ia melewatkan ibadah paginya. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk sekalian mandi. Jeff keluar setelah merasa lebih segar, ia menoleh ke arah balkon dan melihat Theara sedang merokok di sana.

Wanita itu hanya mengenakan sport bra dan celana yang terlampau pendek, celana itu hanya cukup menutupi bongkahan pantatnya yang sekal. Jeff berjalan menghampiri dan memeluk tubuh semampai itu dari belakang. Menumpukan dagunya tepat di atas pundak wanitanya.
Jeff memeluk perut Theara posesif. Pemandangan seperti ini hanya boleh dilihat oleh dirinya sendiri, tidak ada yang boleh melihatnya, anak-anaknya sekalipun. Theara masih diam dan hanyut dalam hisapan rokoknya yang tersisa setengah itu.

“Semalam pulang jam berapa?”

“Jam 2.”

“Teman aku kemarin katanya mergokin kamu ke Sky high. Lagi mabok sama cewek.”

“Kata siapa? Demi Tuhan aku semalam di kantor. Lembur kerjaan, babe. Yang dilihat teman kamu Jevan atau Joel kali kan perawakan mereka sama kayak aku.”

Theara berbalik badan menatap sang suami, rokoknya baru saja ia matikan, melingkarkan kedua tangannya pada leher jenjang Jeff. “Maaf udah nggak percaya sama suami aku sendiri. Aku hampir lupa kalau perawakan Joel itu udah kayak duplikat kamu.”

“Aku lembur biar kita minggu depan bisa liburan.”

“Liburan? Mau liburan kemana emang? Sama anak-anak?”

“Nope, just you and me. Aku udah atur waktunya, kita honeymoon sebulan di Bali. Aku nggak mau ada yang ganggu waktu kita. 10 tahun waktu yang terbuang harus kamu tebus, sayang.”

“Mereka udah tahu? Kamu boleh minta apapun asalkan jangan anak lagi ya? Mark, Jevan, Sadam sama Joel udah cukup banget buat aku.”

“Udah. Bagaimana dengan anak perempuan?”

Theara menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. Tangannya menangkup wajah sang suami, mengecup bibirnya gemas. Yang dikecup hanya tersenyum. “Aku nggak sanggup kalau harus melahirkan lagi. Lagipula kita punya banyak anak perempuan, babe. Hestia, Jemma, dan Sheryn. Masih kurang?”

“Okay aku nggak akan maksa kamu lagi.”

Jeff mendekatkan wajahnya dengan Theara, mengecup dan melumat benda tak bertulang di hadapannya rakus. Sedari tadi ia sudah menahan hasratnya tapi ternyata malah Theara seperti memberikan umpan padanya. Menyesap dan menggigit bibir lawan seakan tidak ada hari esok. Jeff memeluk tubuh wanitanya dan sesekali tangannya bergerak untuk meremat bokong sekal dan padat istrinya.

Theara pun membalas ciuman itu tidak kalah panas. Wanita itu bahkan tidak jijik untuk menelan saliva yang disalurkan oleh Jeff. Keduanya sibuk memagut tanpa peduli jika balkon kamar mereka mengarah langsung ke taman depan.

Mumpung hari minggu dan semua anak-anaknya tidak ada di rumah. Mark pergi mengunjungi rumah Hestia untuk membantu Johnny dan Chitta membuat kebun baru di halaman rumah, Jevan pergi dengan Jemma tidak tahu kemana, Sadam menginap di rumah Guan, sedangkan Joel ada acara dengan teman-temannya.

Jeff menggendong Theara menuju kasur besar mereka tanpa melepaskan ciumannya. Ia tidak berhenti memberikan banyak karya bentuk bibirnya di setiap sisi tubuh Theara yang terbuka. Sang wanita tentu saja menikmati apa yang lelakinya lakukan, terhitung sudah lumayan lama mereka tidak berhubungan intim. Jeff kembali disibukkan dengan urusan perusahaannya yang membuka beberapa cabang di daerah.

Effleurage × Jung Fams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang