sebelum delapan

94 18 0
                                    

587 words

"Kau berpacaran dengan Jaehyuk?" tanya Yedam penuh selidik. Pertanyaan retoris sebenarnya, karena nyatanya kini Asahi sudah menjalani dua bulan hubungan ini bersama dengan Jaehyuk. Sebuah hubungan yang terburu-buru dalam segala hal.

Asahi enggan menjawab. Ia memilih melemparkan wajahnya pada objek lain di toko ini. Yang kata Yedam akan dijaga oleh saudaranya—Chan—sementara ia pergi menjalani militernya. Ia mengenal Yedam terlalu baik, begitupun sebaliknya. Hingga kini ketika salah seorang menyembunyikan sesuatu, aroma tak sedap itu akan tercium.

"Kau tidak bisa melakukan ini—"

"Aku tahu," sanggah Asahi cepat. Ia jengah dengan perkataan itu. Ia sudah tahu apa yang ia lakukan kini adalah sebuah kesalahan, sebuah kekeliruan. Ia sadar, ia tidak bodoh, hanya saja ia terlalu egois untuk mengakuinya.

Yedam menghela nafasnya panjang. Bersandar pada kursi dan memutar-mutarnya pelan. Suasana ini menjadi semakin canggung ketika kekasih Yedam masuk dengan wajah ramahnya. Melemparkan senyum pada Asahi sesaat sebelum mendekat pada Yedam dan mengecup pipi kekasihnya itu singkat.

Untuk sementara waktu, Asahi nampak seperti tidak ada dalam dunia ini. Mereka terlihat bahagia dimata Asahi. Terlalu bahagia dan terlalu menyilaukan. Hingga pada satu titik Asahi merasakan kecemburuan atas apa yang Yedam miliki dan apa yang Kim Doyoung miliki. 

Mereka memiliki semua yang tidak Asahi miliki. Banyak sekali jika kau meminta Asahi menjabarkan satu per satu. Namun ada satu hal yang membuat Asahi meradang melihat pasangan yang berencana menikah setelah Yedam keluar dari militer itu. Mereka memiliki harta.

Mereka tak perlu memikirkan harus makan apa untuk nanti malam karena makan apapun mereka akan tetap baik-baik saja. Uang mereka hanya akan terpakai sebagian kecil, bukan sebagian besar ataupun seluruhnya. Mereka tak perlu merendahkan harga diri mereka hanya untuk bisa tersenyum.

"'Sahi—kau?" kini Doyoung yang nampaknya sudah mengetahui keadaan Asahi bertanya—sembari mengguncangkan tubuh dari sahabatnya itu. Tak percaya dan sedikit ngeri dengan apa yang dipilih Asahi. "Bagaimana mungkin kau melakukan hal ini?"

Asahi masih bergeming. Ia tidak akan bisa membuat dua orang itu mengerti seperti apa kondisi hidupnya saat ini. Ketika melukis tidak bisa menghasilkan apapun selain tumpukan sampah. Ketika tidak ada yang mau menerimanya bekerja karena ia hanyalah seorang imigran. Ketika ia diancam untuk di deportasi jika ia tidak segera menemukan pekerjaan. 

Korea adalah mimpinya. Tidak, jauh dari keluarga besar Hamada adalah impiannya. Terbebas dari kemiskinan adalah sebuah harapannya. Dan bisa mencintai Kanemoto Yoshinori adalah tujuan hidupnya. 

Ia tak bisa mengalah pada tiga hal itu. Apapun akan ia lakukan demi mempertahankan semua keinginan dan cita-citanya. Sebuah pengharapan yang membuat Asahi merendahkan harga dirinya dan menerima seorang dokter muda yang nampaknya terlalu baik untuk dunia ini miliki. 

Ketika tunangannya berkata ia akan bekerja di luar kota, ia tahu bahwa pria itu tidak akan kembali. Ia melepasnya. Ia tak bisa terus menerus menahan seorang pria sepertinya. Terkungkung bersamanya dalam sebuah galian jorok bernama kemiskinan.

Bahkan setelah mereka terbang ke Korea, kehidupan mereka tak kunjung membaik. Korea nampak asing bagi mereka, tapi Jepang terlalu jahat untuk keduanya. Melepehkan pemuda dari keluarga pencuri Kanemoto dan menginjak-injak Hamada si tunasusila. Keduanya bertemu dalam sebuah derajat yang sama. Sama-sama terbuang dan sama-sama bertahan setengah mati hanya untuk bertahan hidup.

Dan benar saja, dua bulan ia menunggu pria itu kembali namun hanya angin berlalu yang terus menerus mengetuk pintu rumahnya. Hingga ketika Yoon Jaehyuk datang dalam kehidupan seorang Hamada Asahi, berbagai keberuntungan datang padanya.

Sebuah lukisan yang ia pajang di internet mendapat penawaran yang cukup untuk membuatnya hidup selama dua bulan kedepan. Dan sebuah perusahaan game merekrutnya secara cuma-cuma. Hingga akhirnya, Asahi menganggap bahwa Jaehyuk lah penyelamat baginya.

Keluar dari kesengsaraan yang terus membelenggunya. Keluar dari kubangan jorok berbau busuk bernama keputusasaan.

"Kalian tidak akan mengerti."

Siapapun tidak akan mengerti. Hanya tunangannya lahhanya Yoshi lah yang mengerti.

***

Hehehe

Makasih yang udah mau baca sampe ninggalin jejak kalian disini, kalian luar biasa

are you listening? || jaesahi || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang