sebelum tujuh

91 18 0
                                    

581 words

"Jadi, sekarang kau sendiri?" pertanyaan Jaehyuk menggantung. Asahi tidak menyukai itu. Ia kesulitan memahami arti kata sendiri yang menjadi poin utama pertanyaan Jaehyuk itu. Jadi dia menggeleng.

"Aku bersamamu."

Hampir saja Jaehyuk terjungkal karena serangan tiba-tiba yang Asahi berikan padanya. Namun tersadar bahwa Asahi ternyata tidak paham dengan pertanyaannya. Dan kini ia harus memutar otak untuk menanyakan hal serupa tanpa perlu menyebutkan kata putus atau berpisah. Karena tidak menutup kemungkinan Asahi berpisah dengan mantan kekasihnya itu karena hal yang buruk.

"Maksudku—" Jaehyuk berdeham kecil, mengumpulkan keberaniannya. "—tidak jadi, lupakan saja."

Asahi menggangguk kecil. Kembali pada aktivitasnya, memilih minuman kaleng. Yang sebenarnya hanya terdiri dari sedikit pilihan. Bahkan Jaehyuk sudah memutuskan untuk meminum apa sejak 10 menit yang lalu. Sedangkan Asai terlihat seperti mencari-cari sesuatu dalam barisan lemari es itu.

Hingga akhirnya tangan yang terlihat sangat kurus itu menjulur dan membawa satu kaleng dibelakang barisan kaleng lainnya. Warna putih tertutup oleh warna hijau. Kaleng tersebut bersembunyi seolah tak ingin ditemukan.

"Kau sangat menyukai minuman itu, ya?" tanya Jaehyuk, mengangguk pada minuman kaleng yang nampaknya harus di cek tanggal kadaluarsanya. Takut-takut jika disembunyikan dengan alasan.

"Tidak juga," Asahi selalu menjawab dengan cepat. Seolah tak mau membuat si penanya menunggu. Lagi-lagi, tipikal Asahi.

Jaehyuk membayar sembari menahan senyumnya. Ketika melihat sang kekasih—ralat, calon kekasih— yang menelisik minuman kaleng itu seperti seorang detektif yang mencoba mencari barang bukti. Kemudian berjalan keluar toko sembari mendekap kaleng itu dengan protektif. Jaehyuk benar-benar dibuat gemas karenanya.

"Mau diminum atau mau dipeluk terus?" kali ini pertanyaan Jaehyuk membuat Asahi menghentikan langkahnya. Harus masuk ke mobil, pikir Asahi. Tapi ternyata kekasihnya itu memilih untuk duduk di kursi depan toko klontong tadi. 

"Harus dilihat dulu," Asahi duduk disebelah Jaehyuk yang sudah menghabiskan kopi kemasan pahit hingga tandas. Asahi ingin sekali bertepuk tangan dengan toleransi Jaehyuk terhadap rasa-rasa ekstrim seperti pahit, pedas maupun asam.

"Lihat apanya?" Jaehyuk mencondongkan badannya pada Asahi yang nampak benar-benar penasaran dengan kemasan minuman kaleng itu.

"Gambarnya—" Asahi menunjuk gambar yang tercetak di minuman kaleng itu. Sebuah bintang atau apalah itu, Jaehyuk tidak yakin. Yang pasti, bintang itu memiliki mata, hidung dan juga senyum yang hanya berupa lengkungan. "—aku menyukai ini karena gambarnya."

"Kenapa?"

"Bagus saja, minuman ini seperti sedang mencari jati diri."

Jaehyuk memegangi pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia tidak paham maksud dari mencari jati diri bagi minuman kaleng itu seperti apa. Apakah sama seperti dirinya saat berusia 25 tahun, saat kuliah terasa menjemukkan dan hidup terasa membosankan? Ataukah maksud dari mencari jati diri bagi minuman kaleng itu adalah mencari rasa yang pas untuk pembeli atau mencari kemasan paling menarik. Entahlah, Jaehyuk sendiri masih pusing dibuatnya.

"Minuman ini mengganti kemasannya lebih sering dari minuman lain," Asahi menjelaskan. "Biasanya produk akan mengganti secara berkala kemasannya, tapi tidak setiap tahun juga. Minuman ini menggantinya hampir dua kali dalam setahun. Seperti mencari jadi diri saja."

Lalu Asahi tertawa. Tawanya terdengar seperti kekehan kecil yang terlalu manis untuk dilewatkan. Hingga Jaehyuk yang tadi sempat kehilangan fokusnya kembali mendengarkan apa yang Asahi gumamkan. Tapi calon kekasihnya itu berhenti bergumam setelah tertawa.

Dan Jaehyuk tertinggal penjelasan logis yang selalu ia nantikan selama ini. Selama bersama dengan Asahi, Jaehyuk yang memiliki tingkat logika diatas rata-rata selalu meminta penjelasan pada Asahi tentang semua hal yang tidak ia mengerti. Dan selalu dijawab dengan ketidak logisan lagi.

Namun nampaknya Jaehyuk tertinggal satu poin logis dari Asahi. Tentang apa maksud dari mencari jati diri untuk sebuah minuman kaleng. Hingga sampai saat ini Jaehyuk masih berusaha mengenyahkan ratusan pertanyaan tak terjawab atas apa maksud dari perkataan aneh Asahi. 

Sampai akhirnya, Jaehyuk yang merasa tak akan pernah bisa melihat titik logika Asahi melabeli kekasihnya itu dengan sebutan, aneh.

***

are you listening? || jaesahi || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang