8. Pre-wedding?

188 218 96
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. Pre-wedding?

"Permisi, kakak cantik" suara itu terus terbayang-bayang di kepala Galene.

"Kayak pernah liat, tapi di mana ya?" Gumam Galene.

Ciri-ciri anak kecil itu sama seperti yang berada di mimpi Galene satu bulan lalu, ia sangat ingat paras anak perempuan yang berlari-lari saat itu.

"Ini koran buat kakak cantik!" Seru anak kecil itu.

"OH IYA, DIA YANG DI MIMPI KU!" Seru Galene.

"Tapi kok dia bagiin koran ya, bukan raspberry?" Gumam Galene.

"Mimpi apa?" Tanya Valarey.

"Engga jadi." Singkat Galene.

Galene merinding melihat wujud bocah yang pergi ke arah timur itu.

Wajah anak itu pucat dan putih, seperti sedang sakit tapi di paksa menjual koran-koran.

"Ayo pulang, Rey." Ucap Galene tiba-tiba.

"Tumben tertumben-tumben kamu minta pulang." Ucapnya.

"Udah mau malemm, cepetan, kasian Laurent." Jawab Galene.

"Iya, ayok" Singkat Valarey.

Valarey dan Galene berpamitan kepada fotografer itu, hari sudah menunjukkan pukul setengah enam sore.

Suasana di Swara saat menjelang malam memang terkenal angker, selalu ada anak kecil yang berkeliling menjual koran.

Apalagi, Swara sangat dekat dengan laut Sienna. Dua laut yang menyeramkan pada masanya.

Akhirnya, Galene dan Valarey pulang terlebih dahulu, mereka tak pulang ke Hevagrous, tetapi ke rumah.

"Arey, aku takut sama anak kecil yang tadi." Ucap Galene.

"Anak kecil? Di mana, orang gak ada, ngawur aja kamu." Jawabnya.

"Ini beneran, Rey, kok kamu gak liat.." Jawab Galene dengan ketakutan.

"Apa roh anak kecil yang korban tenggelam kapal Cheekx ya." Ucap Galene.

"Gak mungkin, ada-ada aja kamu. Mana ada hantu yang berani sama kamu. Hantunya juga kalah saing." Jawab Valarey.

GALENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang