13. Keluar

101 105 43
                                    

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. Keluar

"Mau keluar?" Tanya seorang Merman yang memegang trisula emas.

Galene mengangguk, sekilas, wanita yang membawa Galene masuk ke dalam kapal karam itu menampakkan dirinya.

"Bingo!" Wanita yang berusaha mengejutkan Galene.

Iris mata biru Galene kembali menyala terang, simbol bintangnya juga sama, kuku-kukunya terlihat tajam, persis kuku siren.

"Niatmu apa?!" Ujar Galene berusaha tidak teriak di depan wanita tua dengan rambut keriting berwarna coklat muda.

"Membunuhmu, memangnya kenapa?" Wanita terus saja memancing-mancing emosi Galene agar naik pitam, soalnya ia ingin membuktikan bahwa Aletheia adalah Dewi atau bukan.

Mata Galene berubah menjadi Hazel dan sedikit kemerahan, warna itu muncul saat dirinya sudah tak bisa terkontrol lagi.

Sementara di daratan yang indah dengan sinar matahari yang mulai naik, serta para pengunjung yang mulai ramai dan berjemur di atas pasir putih.

Galene yang berada di dalam lautan mulai mengamuk, lalu membuat ombak serta arus tinggi.

"Παίζεις με λάθος ανθρώπους!" Ujar Galene seraya menunjuk Wanita tua itu dengan telunjuknya yang lentik. (Kamu bermain dengan orang yang salah!).

Arus pantai serta ombak mulai meninggi, air di daratan juga surut, pengunjung bubar dari pantai untuk meyelamatkan diri jika tsunami akan terjadi.

Bola air menggumpal di telapak tangan Galene, seraya mengucapkan beberapa kalimat.

Tiba-tiba, salah satu prajurit menggeram setelah mendapatkan cakaran dari kuku tajam siren.

"SIREN!" teriak seorang prajutit setelah melihat rekannya telah di cakar.

"impossible!" Wanita itu kembali berteriak histeris setelah prajuritnya terkapar di pasir.

Sekian banyak siren yang mencakar dan menggigit prajurit, salah satu siren mengucapkan kalimat yang membuat mermaid tua itu terkejut akan faktanya.

"She's my Goddess too!" Ujar Siren itu seraya melilit tubuh prajurit yang dianggap sebagai mangsanya.

"He's mine too!" Jawab Galene seraya memetik jarinya supaya para kaumnya yang lain berdatangan.

Galene kembali berucap kepada para siren.

"Sirens, the dish this time is very special, enjoy it!" Ujar Galene seraya meninggalkan mereka yang menderita.

Setelah Galene menghilang dari pandangan mereka, Merman yang merupakan kaum Galene itu meraih tangan Mermaid tua yang sedari tadi berteriak meminta ampun.

GALENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang