GALENE

9. Underworld

9. Underworld

Mata Biru Galene mendadak berubah menjadi hitam pekat. Galene tidak melihat bayangan kamar yang ia masuki itu.

Galene hanya melihat bayangan berwarna putih berlalu-lalang di depannya.

Tiba-tiba, pandangannya berubah, ia melihat sebuah Istana yang mirip dengan Istana yang tenggelam hampir 200 tahun.

Galene melihat di sekitarnya, terlihat orang-orang yang berjalan seraya menundukkan kepalanya.

Tanpa pikir panjang, Galene memutuskan masuk ke dalam Istana yang tak ada penjaganya itu.

Saat Galene memasuki wilayah kerajaan, terlihat kuda dengan sayap yang indah sedang diam di depan pintu Istana.

Ada lima kuda pegasus yang berdiri di hadapan Galene, di lengkapi dengan sinar putih yang menutupi wujudnya.

Tiba-tiba, salah satu orang keluar dari Istana itu, terlihat seorang Dewi memegang tongkat dan berjalan menuju pegasus kesayangannya.

"Kakak?" Ucap Galene.

Mata yang awalnya hitam pekat itu berubah menjadi biru.

"Alene?" Jawab seorang Dewi itu.

Ternyata yang tampak di depannya adalah Valrae kakak perempuan dari Valarey. Valrae menjadi penguasa dunia bawah saat ini.

"Kamu ngapain di sini, pulang cepetan, di sini berbahaya." Bisik Valrae kepada Galene.

Seketika Galene terdiam, mukanya pucat, ia sama sekali tak bergerak.

"E-e, aku." Ucapan Galene terhenti saat Valrae menarik tangannya lalu naik ke pegasus milik Valrae.

"Udah, buruan naik." Ucap Valrae dengan suara pelan.

*:･ﾟ✧*:･ﾟ

Valarey dan Laurent yang sedang bermain game sedari tadi seraya menyemil popcorn.

"Udah di bilangin, gue selalu menang." Ucap Laurent dengan rasa bangga.

"Geus, pundung." Ucap Laurent ketika Valarey melempar handphone nya. (Udah, ngambek.)

"Engga nyariin Alene?" Ucap Laurent tiba-tiba.

Suasana yang ramai itu tiba-tiba menjadi hening. Valarey berpikir mungkin Galene menginap di rumah Vanca dan pesta di laut dalam.

"Paling nginep sama Vanca." Ucap Valarey.

"Meureun." Balas Laurent. (Mungkin)