Sejak pertemuan di bawah pohon kersen beberapa minggu lalu, Ararinda mulai memikirkan konsep untuk mengembangkan Between Us dan Gaelan ada dalam rencananya. Tidak lebih dari teman baru yang akan membawa Between Us melangkah lebih jauh sampai pada penerima-penerima donasi, itulah posisi Gaelan.
Jadi setelah pertemuan terakhir di bawah pohon kersen beberapa minggu lalu, baik Ararinda maupun Gaelan sudah saling menyimpan nomor telepon. Ararinda tahu bahwa Gaelan menyimpan nomornya lewat fitur status di Whatsapp yang menunjukkan bahwa Gaelan melihat cerita yang ia bagikan di status ataupun cerita Gaelan yang lewat di timeline WhatsAppnya.
"Oh, dia suka kopi."
Tidak jarang Gaelan membagikan foto kopi hasil brewing nya. Gaelan lebih menyukai kopi hitam daripada kopi dengan campuran susu sepertinya. Selain kopi, Gaelan juga sering membagikan foto gunung. Cukup jauh berbeda dengan Ararinda yang lebih sering membagikan foto meme lucu atau makanan hasil masakannya.
Melalui sosial media, Ararinda tahu ketertarikan dan kegemaran Gaelan. Yang ternyata irisan antara dunia Ararinda dan Gaelan sangat kecil. Mungkin ini sebabnya Ararinda hampir tidak memiliki teman di lingkaran-lingkaran yang digemari Gaelan.
Beberapa kali Gaelan merespon meme lucu yang dibagikan Ararinda di sosial media yang akhirnya membawa mereka pada obrolan-obrolan singkat. Pun sebaliknya, merasa memiliki kawan baru, Ararinda sesekali merespon foto gunung yang dibagikan Gaelan.
Ararinda Griswalda :
Sunrisenya cantik, nih.Adelardo Gaelan :
Iyaa.
Yang waktu di Merbabu juga cantik.Ararinda Griswalda :
Oh, emang anak gunung ternyata.Adelardo Gaelan :
Kalau kamu,
pernah summit juga?Ararinda Griswalda :
Pernah, sih.Adelardo Gaelan :
Wih, gunung apa?Ararinda Griswalda :
Gunung kidul.
Hahahaha.
Belum pernah, mas.Adelardo Gaelan :
Hahahahahaha.Ararinda Griswalda :
Oiya, aku titip paket sembako lagi
buat bulan depan ya, Mas.
Boleeh?Adelardo Gaelan :
Boleh.
Atau mau ikut nganter sembako
sekalian?Ararinda Griswalda :
Emang boleh?Adelardo Gaelan :
Ya bolehlah. Kenapa engga?Maka pada bulan selanjutnya, di hari yang ditentukan setelah mencocokan jadwal kosong dengan Tyas dan Gaelan, mereka bertiga bertemu di hari Sabtu jam dua siang. Cuaca cukup terik, jalanan cukup ramai, Tyas dan Gaelan cukup seru mengobrol sedangkan Ararinda lebih banyak diam di jok belakang menunggu sampai di tujuan.
Ararinda hanya menimpali obrolan sekali - duakali untuk mengisi kekosongan, ia merasa tidak ingin terlalu menunjukkan sisi mudah berkawannya kepada Gaelan karena dirasa Gaelan tidak mudah berkawan.
"Ini kita masih jauh, Mas?"tanya Ararinda setelah hampir tiga puluh menit berjalan.
"Sebentar lagi, kok. Paling sepuluh menit. Katanya udah pernah summit Gunung Kidul?"
Tyas tertawa ringan, Gaelan melihat Ararinda dari kaca mobil. "Iya, tapi yang sisi sebelah sini belum, nih. Ini Mas Gaelan kenal temannya dari mana?"
"Teman kerja juga dulu. Tyas juga kenal, kok. Cuman dia resign lebih dulu sebelum aku."
![](https://img.wattpad.com/cover/312407738-288-k74640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Bandung
Teen FictionNamanya Ararinda Griswalda, perempuan gigih berani dari hutan kelabu. Setapak demi setapak hidup yang ia jalani membuatnya sampai pada rasa 'hilang'. Ararinda menyukai perjalanan seorang diri, di stasiun, ruang tunggu pesawat, halte busway, taman k...