Tuan. Pernah suatu ketika kita berjalan bedua. Hanya kita. Aku mengajakmu makan. Kita masuk ke salah satu restauran di kota tersebut. Saat kau menulis pesanan tak sengaja kita bertatapan. Aku merasakan ada yang berbeda di tatapan itu. Aku tidak tau jelas. Namun terasa sangat berbeda. Tidak seperti biasanya, di tatapan itupun kau tersenyum. Memang hanya sebentar, tapi begitu membekas. Ada rasa yang sulit di jelaskan. Aku tidak tau memang kau benar menatapku dengan penuh arti. Atau hanya perasaanku saja? Aaah.. ini memang perasaanku saja. Aku terlalu menikmati waktu berdua bersamamu. Sehingga aku salah paham dengan tatapanmu.
010922
Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katarsis
Short Story"Ini hanya sebuah cara pelepasan atas perasaan yang lama di kurung waktu." Maaf tuan. Aku sudah lancang menjadikanmu tokoh utama di setiap ceritaku. Untumu 212.