Dulu kita pernah sedekat nadi sebelum akhirnya sejauh langit dan bumi. Dulu kau begitu peduli terhadap apapun tentang diriku. Kau selalu memaksaku untuk bercerita tentang keluh kesah yang aku alami hari itu. Kita saling bertukar cerita. Tidak ada jarak antara kita walaupun kita hanya berteman, dan kau memiliki kekasih (dulu).
Aku tau. Aku tau pedulimu tak hanya kepadaku.
Tapi kau perlu tau. Disaat aku bercerita tentang lelaki lain, bukan berarti aku benar-benar menyukainya seperti aku menyukaimu.
Justru karna itu, karna itu aku berusaha untuk moveon darimu. Tapi tetap sulit. Sukaku terhadap mereka yang aku ceritakan hanya bertahan sebentar, tetap kamu yang menjadi peran utamanya tak bisa tergantikan. Tetap kembali kepadamu. Dulu aku berusaha untuk menutupi perasaanku dengan bercerita tentang lelaki lain kepadamu. Tapi hatiku tak bisa membohongi diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katarsis
Short Story"Ini hanya sebuah cara pelepasan atas perasaan yang lama di kurung waktu." Maaf tuan. Aku sudah lancang menjadikanmu tokoh utama di setiap ceritaku. Untumu 212.
