Kau begitu terlihat memberi jarak tuan. Aku merasakannya. Namun, aku tak pernah peduli itu. Justru dengan sikap kau yang seperti itu, membuatku semakin yakin akan doaku. Maaf tuan tekad ini terlalu besar. Maaf jika namamu masih bertengger jelas di setiap doa-doaku.
Maaf jika selama ini rasaku membebanimu.
Maaf jika sikapku selalu berlebihan menyikapi segala tentangmu.
Maaf jika status-status galauku selalu mengganggu mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katarsis
Historia Corta"Ini hanya sebuah cara pelepasan atas perasaan yang lama di kurung waktu." Maaf tuan. Aku sudah lancang menjadikanmu tokoh utama di setiap ceritaku. Untumu 212.