Katarsis

19.

Tahun 18. Dimana kita mulai berpisah. Dan disitu aku memilih untuk menerima lelaki yang menawarkan dirinya untuk memberi warna dihidupku. Dengan harap, agar aku bisa melupakanmu.
Hubunganku dengan dia berjalan dengan baik.
Tahun 19. Ada panggilan kerja. Aku memutuskan untuk pergi dari kota kelahiranku. Tanpa sadar di perjalanan menuju kota tujuan aku berfikir lagi, "Semoga jarak dan waktu ini bisa membuatku lupa kepadamu." Dulu aku tak mengerti maksudnya apa, padahal itu hatiku sendiri yang berkata. Tapi aku tak mengindahkannya. Sampai aku sadar sekarang apa maksudnya.
Ternyata setelah beberapa lama menjalin hubungan dengan lelaki lainpun, kau masih memiliki ruang khusus di hatiku.
Setelah beberapa tahun berlalu, hubunganku dengan lelaki itu masih baik. Tapi ntah apa maksudnya. Kau sering kali menjadi bunga tidur di setiap malamku, yang bahkan lelaki yang berstatus kekasihku saja, dia tak sesering itu datang di mimpiku. Seolah kau memberi isyarat yang tak aku mengerti. Semua terjadi begitu saja, bukan karna aku memikirkanmu sebelum tidur.
2 tahun aku di kota itu, lalu aku memutuskan untuk pulang kembali ke kota kelahiranku. Aku dan kekasihku menjalin LDR. 1 tahun berjalan dengan cukup baik, namun tak lama setelah itu mulai terasa perubahan, dia yang mulai dingin, dan aku yang mulai lelah juga pasrah dengan hubungan ini.
Dan selama itu juga, kau makin sering berada di mimpiku. Seolah memang kau memberontak untuk meminta keluar, seolah kau merasa terpenjara karna terkurung lama di ruang hatiku yang gelap. Dan aku mulai menggila dengan mimpi itu, membuat aku tak bisa lepas dari memikirkan sosokmu.
Aku semakin tak sadar diri. Baru putus dari siapa, susah moveonnya dari seseorang yang ga pernah bisa tergapai.
Aku tau, ini memang sulit di percaya. Tapi ini kenyataanya. Seperti yang aku bilang. Sekuat apapun aku berusaha melupakanmu, bahkan selama apapun aku bertahan dengan yang lain, tetap kamu yang aku harap menjadi tujuanku pulang.