SPLM. Chapter 3

384 24 18
                                    

19 Juni 2019

Sudah sejak pagi Vava berada didapur untuk membuatkan sarapan, Vava bangun lebih awal karna jam setengah 9 ia ada rapat bersama klien.

"Hoamm" "7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoamm"
"7.15!" Nana sontak terkejut, ia tidur dirumah orang tapi jam segini malah baru bangun.

Begegas ia berlari kekamar sang adik untuk membangunkannya,

Toktoktok..

"Dek, lo ada kelas jam 9 kan?!"
"Bangun.."

ketika hendak mengetuk yang kedua kalinya pintu kamar itu terbuka dan menampakkan sang adik yang baru selesai mandi.

"Anj, baju lo pake dulu" kaget Devina

"Kakak yang ngetok pintu gak sabaran banget." kesal Gibran,

"Kalo Vava yang liat lo begini gimana?"

"Yaudah kali"

"Bisa bisa nya mulut lo!"

"Kakak mau apa sebenernya??"

"Lo napa gak bangunin gue? telpon kek!"

"20 panggilan tak terjawab. Cek dulu sono, situ yang tidur kek orang mati gue yang disalahin."

"HEH, ngelawan ll-" belum selesai Nana ngomong Gibran sudah menutup kembali pintu kamarnya itu.

"GAK SOPAN!"

Pukul 9.30 di meja makan,
"Vaaa sorry gue bangunnya siang banget, jadi kagak bantu lo nyiapin semua ini deh.." ucap maaf dari Devina

"Emang pada dasarnya kebo si kak" ceplos Gibran,

"Adek syalan"


















scroll ndiri ampe nemu partnya sksk.
















VOTE HEH!!































Mereka pun sarapan bersama diatas meja, hanya dentingan sendok dan garpu memenuhi ruang tersebut sampai dimana Gibran buka suara.

"Kak.." panggil Gibran memecah keheningan.

"Hm?" jawab singkat Nana,

"Kakak hari ini bawa mobil?" tanya Gibran ragu,

"Bawa, gue mau photoshoot jam 10"

"Terus Gibran gimana kak?"

"Motor lo?"

"Kan belom diambil dibengkel."

"Bareng gue aja, lo jam berapa?" ucap Vava memotong,

"Kelas jam 9 kak"

Sister, Please Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang