Chapter 2.

936 88 3
                                    

Seminggu berlalu.

Tanpa ada kabar dari Gracio, Shani pergi kerumah orang tuanya Gracio yaitu kediaman Tanumihardja.

"Bundaaaaaa, Cani kangen Gegeeeee" Rengek Shani sambil memeluk Veranda.

"Duuhh anak bunda kangen ayangnya." Veranda mengusap rambut Shani.

"Sabar ya, anggap aja ini ujian buat hubungan kalian. Nanti juga Cio bakal balik kok." Lanjut Ve.

"Tapi dia janji mau selalu kasih kabar ke Shani bundaaaaaaaaa." Shani masih merengek.

"Apa iya? Yaudah nanti kalo bisa di hubungin bakal bunda marahin. Bisa bisanya dia janji sama anak kesayangan bunda tapi gak di tepati." Ucap Ve.

"Aku mau nginep disini boleh?" Tanya Shani seperti anak kecil.

"Ya boleh dong sayang, siapa yang bakal ngelarang kamu nginep disini? Bunda cabut ginjalnya nanti." Ucap Ve terkekeh.

"Tapi aku belum ngomong sama mami." Ucap Shani murung.

"Biar bunda yang ngomong." Ucap Ve langsung menelfon Shanju.

Tuuttt. Tuuutt. Tuuttt.

"Hallo? Kenapa Ve?"

"Njuu, anak lu nginep di rumah gue ya."

"Yaudah gak di balikin juga gak papa deh, ngedumel mulu dirumah nanyain anak lu. Pusing gue."

"Oke Shani seminggu dirumah gue."

"Yaudah, udah dulu ya gue lagi bikin sketsa nih ganggu aja lu"

"Yeee orang mau ngasih tau anaknya dirumah gue, malah di omelin cepet tua lu."

"Bodoahh."

Tuut.

"Selesai. Kamu seminggu disini, kita jalan jalan kemanapun kamu suka." Ucap Ve sambil tersenyum.

Mata Shani berbinar mendengarnya. "Boleh kemanapun bun?" Tanya Shani semangat.

"Iyaa, tapi gak untuk nyusul Gracio." Ucapan Ve membuat bahu Shani merosot lagi.

"Ahh bunda mah gak asik." Ambek Shani lalu pergi meninggalkan Veranda ke kamar Gracio.

Veranda tersenyum melihat tingkah laku Shani. "Ada ada aja anaknya Shanju, dia bikinnya pake apa ya?" Gumam Veranda sambil geleng geleng.

Tak lama, Veranda menelfon suaminya.

"Nal, gimana keadaan Gracio?" Tanya Ve.

"Sejauh ini gak ada kendala yang aneh aneh, tapi beberapa kali dia tepar pas pelatihan sama Ben."

"Terus sekolah mereka gimana?" Tanya Ve.

"Sekolah mereka tetep jalan kaya biasanya, cuma mereka kan di rumah tugas tugasnya juga dikirim lewat email."

"Aku kangen Cio Nal, sepi banget gak ada dia." Keluh Ve.

"Yakan disana juga dia belajar Ve, jangan kaya anak kecil dong. Kamu mau liat Gracio lemah? Enggak kan? Dia disana juga buat ngelanjutin kerjaan kita sayang."

Precious PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang