Bagian 6

8 1 0
                                    

Rembulan sudah bersinar cerah di atas langit hingga menerangi bintang di sekitarnya. Sebuah mobil melintas pelan di sekitar perumahan mewah. Di dalam mobil tersebut terdapat seorang pria yang baru saja menyelesaikan hari yang melelahkan menurutnya.

Nathan menatap dari dalam kaca mobil jarak perkarang rumah nya yang hampir sampai. Ia menghembuskan nafas kasar sesaat mobil yang ia naik sudah masuk melalui pagar yang enjulang tinggi. Seakan sudah tahu apa yang akan terjadi perasaannya mulai memburuk.

Kakinya melangkah keluar dari mobil tersebut dan berjalan menuju pintu rumah. Ia membuka perlahan dan masuk ke dalamnya.

Ceklek...

Matanya langsung menatap keadaan ruang tamu yang kosong. Tidak ada siapapun di ruangan tersebut membuatnya menghembuskan nafas lega. Dengan perlahan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara langkah kaki, ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Nathan menaiki anak tangga itu dengan cepat namun tidak berisik. jantungnya sedikit berdegup kencang takut jika ada yang menyadari kedatangannya. Setelah berhasil sampai di depan kamarnya, ia langsung bergegas masuk.

Dengan kasar ia langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Decitan kasur yang empuk menghantam tumbuhnya. Nathan terbaring lega di atas kasur. Pelupuk matanya ingin beristirahat sekrang juga karena itu ia menutup pelan matanya namun sebelum menutup sempurna, ketukan pintu kamarnya membuat mata Nathan kembali terbuka lebar.

Tok...tok...

"Tuan muda, bapak memanggil tuan untuk makan malam di bawah" ucap seorang wanita dari luar.

Nathan tidak membalas perkataan wanita itu. Ia hanya diam dan menarik nafas kasar. Nathan pikir ia berhasil mengelebui orang tuanya dengan masuk secara tenang namun ternyata ia salah.

"Tuan muda" panggilnya lagi.
"Tolong sampaikan pada papa saya akan turun sebentar lagi bi" ujar Nathan membalas perkataan wanita itu.

Dengan kesal Nathan bangkit dari tempat tidurnya lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ia perlu alasan sebelum bertemu dengan pria itu karena tindakannya.

Seorang pria paruh baya yang berusia 45 tahun sedang duduk di meja makan. Kursi pria itu tepat berada di tengah meja makan. Di sampingnya terdapat seorang wanita yang berusia 40 tahun.

Ruangan tersebut hanya diisikan dengan keheningan yang menyelimuti. Tidak ada percakapan satu sama lain hanya dentingan sendok yang menemani mereka.

"Maaf pak, Tuan muda menyampaikan pada saya bahwa ia akan turun sebentar lagi" ujar wanita itu yang bernama Bi Sukma

"Maaf pak, Tuan muda menyampaikan pada saya bahwa ia akan turun sebentar lagi" ujar wanita itu yang bernama Bi Sukma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bi sukma adalah salah satu pelayan yang sudah bekerja dengan keluarga Nathan sejak lama. Ia bahkan sudah bekerja sejak Nathan kecil dan merawat Nathan jika kedua orang tuanya sibuk.

"Dia tidak berbohong kan?" Tanya Pria itu datar.
"Sepertinya tidak tuan, Nathan akan segera turun" jawab Bi Sukma dengan kepala yang tertunduk.

"Baiklah sekarang kamu boleh pergi" ujar Pria itu.

OUR HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang