Bagian 15

7 0 0
                                    

Gisella mengacak kasar rambutnya yang basah dengan handuk. Kakinya melangkah keluar dari kamar mandi menuju meja belajarnya. Ia berdiri di depan kaca sembari menatap wajahnya.

"Dean asik juga orangnya, gue pikir dia sama kek yang lain" gumam Gisella menghapus pikirinya buruknya.

Sepanjang waktu sore mereka habiskan bersama. Obrolan mengalir begitu saja diiringi berjalannya waktu. Gisella tidak menyangka Ia bisa nyaman berbicara dengan orang baru padahal sebelumnya hal itu sangat sulit baginya.

Ia pikir Dean sangat ahli dalam mencairkan suasana. Mereka membicarakan banyak hal yang baru. Gisella jadi banyak tau mengenai kepribadian Dean begitu juga dengan pria itu.

Menurut dirinya Dean sangat asik jika berteman dengannya. Kepribadian extrovert nya mampu membuat orang lain tidak canggung berada di dekatnya termasuk dirinya.

Ting...

Sebuah notifikasi muncul dari layar ponsel Gisella. Gadis itu melirik ponselnya yang berada di atas meja belajar. Ia mengambil ponsel tersebut dan membuka notifikasi tersebut.

Dean : Hai Gisella Save ya gue dean

Gisella : Oke udah gue save

Dean : Gue senang banget hari ini,
lain kali kita jalan bareng lagi kuy

Gisella : Hahaha, gue juga. Lain kali gue yang traktir deh

Dean : Okee gue tungguin, Jangan lupa istirahat yang cukup. Selamat malam Gisella

Tanpa sadar senyuman kecil terbentuk dari bibirnya. Sebelum pulang Dean memang sempat meminta nomor whatsapp nya. Gadis itu meletakkan kembali ponselnya, lalu mengambil sebuah buku. Ia akan menghabiskan malamnya untuk belajar.

Sinar mentari perlahan mulai mengenai gorden jendela hingga menyinari ruang yang gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari perlahan mulai mengenai gorden jendela hingga menyinari ruang yang gelap. Gerakan kecil tengah berjalan di atas tubuh gadis yang masih terbalut di dalam selimut.

Gesekan lembut dari bulu-bulu halus mengenai wajah Gisella. Suara dengkuran terdengar diiringi dengan beberapa kali gesekan ke wajah Gisella.

Meow...

Mata Gisella terpejap, dengan perlahan ia membuka matanya. Tepat di depan wajahnya seekor kucing gemuk tengah berdiri menatap gemas dirinya.

"Lulu, sini sayang" Sapa Gisella lalu memeluk tubuh gempal kucing yang bernama lulu tersebut. Lulu terlihat sangat nyaman berada di pelukan Gisella. Kucing yang didominasi dengan warna Orange tersebut mengeluarkan dengkuran halusnya.

Baru saja matanya terpejam dan ingin masuk ke alam mimpi tiba-tiba gedoran di pintu berhasil membangunkan kembali gadis itu.

Bugh...Bugh....

"KAKAK BANGUN UDAH PAGI!" Teriak Joshua dari luar

Gisella menghela nafas kasar, adik kecilnya itu selalu saja mengganggu waktu pagi dirinya. Dengan kesal Gisella bangkit dari kasur lalu membuka pintu. Terlihat Joshua dengan raut wajah cemberut menatap kakaknya.

OUR HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang