Bagian 13

9 1 0
                                    

Jarum jam berbunyi kecil mengiringi gerakan waktu yang terus berjalan. Sinar materi mulai mereda sejalan dengan kondisi langit yang masih terlihat cerah.

Setelah jam istirahat selesai, hampir 4 jam lamanya pelajaran telah berlangsung. Kini hampir tiba waktunya untuk mengakhiri kelas hari ini.

"Baik anak-anak materi hari ini sampai sini saja. Jangan lupa belajar untuk materi minggu depan. Sampai jumpa dan hati-hati di jalan" Ucap sang Guru lalu keluar meninggalkan kelas.

Suasana kelas mulai riuh dengan canda tawa kian bersahut-sahutan. Masing-masing siswa membereskan buku mereka dan mulai beranjak meninggalkan kelas.

"Sell pulang bareng lagi yuk" Ajak Karina antusias.
"Maaf Rin lain kali aja" Tolak Gisella halus.

"Udah jangan nolak mulu Sell. Mending bareng gue daripada nunggu bus pasti penuh kalo jam segini" Tawar Karina lagi.
"Gue udah biasa naik bus Karin. Gua nggak enak sama lo dan Pak Rahmat yang bulak-balik anterin gue. Lo kan tau rumah kita nggak searah" Ujar Gisella.

Gisella sudah selesai membereskan barangnya kemudian mereka berdua beranjak meninggalkan kelas. Suasana koridor pada jam pulang sangat ramai karena itu mereka berjalan dengan santai menuju gerbang yang sedikit jauh dari kelas mereka.

"Yaelah Sell, gue kira lo kenapa kagak mau bareng gue. Lo nggak usah segan sama gue atau pun Pak Rahmat. Beliau baik orangnya" Ujar Karina sembari merangkul bahu Gisella.
"Gue tau kalau pak Rahmat itu baik tapi gue tetap merasa nggak enak sama kalian. Gue merasa selalu merepotkan kalian" Ucap Gisella jujur.

"Lo nggak usah sungkan Gisell Sayang. Udah ayuk bareng gue aja" Pinta Karin.

Mereka sudah sampai di depan gerbang. Dari jauh terlihat sebuah mobil Mercedes Benz Maybach S-Class tengah terparkir di depan gerbang. Pak Rahmat juga berdiri tepat di samping mobil dan tersenyum ke arah mereka.

"Pak Rahmat!" Panggil Karina antusias sembari melambaikan tangannya.
"Selamat sore nona Karin dan Gisella. Ayo masuk lalu saya antar pulang" Ujar Pak Rahmat ramah seraya membuka pintu untuk mereka.

Karina masuk ke dalam mobilnya duluan lalu ia menatap Gisella yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Ayo buruan masuk Sell" ajak Karina
"Gue naik bus aja Rin. Lain kali gue pasti bareng lo" Tolak Gisella lalu melangkah pergi.

"Nona Gisella bareng saja dengan nona Karina. Saya tidak keberatan" Ujar pak Rahmat.
"Terima kasih Pak tapi Gisell ada urusan sebelum pulang" Ucap Gisella sembari tersenyum

"Baiklah, Hati-hati di jalan nona Gisella. Saya pamit duluan ya" Ujar pak Rahmat masuk ke dalam mobil tersebut.
"Lain kali kita bareng, awas lo kalo nolak lagi. Gue duluan ya Gisella sayang" Ujar karina melambaikan tangannya pada Gisella.

Gisella tersenyum membalas lambaian tanggan Karina. Setelah mobil Karina menjauh dari pandangannya, ia mulai melangkah kakinya menuju halte.

Gisella memakai headphone di telinganya seraya mendengar alunan musik yang mengalir di telinganya. Suasana sore ini tidak terlalu panas sehingga ia bisa menikmati berjalan kaki dengan tenang.

Kondisi jalan yang riuh tergantikan dengan indahnya melodi yang dimainkan. Gisella mengadahkan kepalanya ke atas tersenyum seraya menatap langit berwarna jingga.

Tak dapat dipungkiri jika ia terkadang merasa iri dengan orang lain. Lingkungan yang mewah dan fasilitas yang nyaman membuatnya juga ingin merasakannya. Kalau boleh jujur tubuhnya juga merasa lelah namun perasaan itu selalu ia singkirkan.

"Langitnya indah banget" batin Gisella senang.

Hampir 10 menit ia berjalan, ia akhirnya tiba di halte. Gisella melirik kanan dan kirinya yang terlihat sepi. Biasanya saat jam pulang sekolah, halte pasti ramai dipenuhi oleh siswa dan orang dewasa.

OUR HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang