48. Ekspetasi

45 11 1
                                    

Pintu berdebam dari luar.  Louis menarik jengkel pandangan dari ponselnya. Kepalanya pusing. Keributan begitu malah menambah intensitasnya.

"Di mana Amy?" Jonah menepis tangan kekar yang hendak menariknya seperti saat pertama kali tiba.

"Itu bukan urusan kamu."

"Kembalikan Amy."

"Memangnya kamu siapa?"

"Lo tahu gue siapa. Gue adalah cowok yang disukai sama Amy."

"Amy tunangan saya."

"Hanya status kan? Apa pentingnya?"

"Kami akan segera menikah."

"Karena kontrak mainan di masa kecil itu? Najis!"

"Nyatanya saya yang akan memiliki Amy." Louis berkata bangga.

"Di mana Amy?" Jonah mengulangi pertanyaan sama.

"Dia ada di tempat yang aman."

Louis tahu pengaruh Jonah cukup besar, tapi dia tidak mau Jonah ikut campur. Sekarang dan nanti, Jonah harus terlepas dari Amy.

"Di mana?"

"Kamu tidak perlu tahu."

"Gue harus ketemu Amy."

"Kalau begitu tanyakan lewat pesan. Apakah dia mau ketemu sama kamu atau tidak."

"Amy enggak balas pesan gue."

"Coba sekali lagi. Mungkin akan dibalas."

Jonah merogoh ponsel. Bagaimanapun dia harus mencoba.

"Lakukan di luar. Saya harus mengerjakan sesuatu dalam keadaan kondusif."

Bukannya menurut. Jonah melihat ke sekitar ruangan. Jejak Amy tidak ditemukan. Jadilah dia setuju untuk keluar.

Amy: Gue lagi di luar kota. Lo gak usah nyariin.

Jonah menunda menyalakan mesin. Dia membuat panggilan yang justru ditolak oleh Amy.

Jonah: berani-beraninya lo gak jawab panggilan gue.

Amy: Jonah, kita udah putus.

Jonah: Lah terus? Intinya lo masih suka sama gue dan gue masih suka sama lo. Iya kan?

Amy: gue gak mau ketemu sama lo lagi

Jonah: Yakin? Nanti nyesel lagi gak ketemu sama kesayangan lo ini

Amy: Kita udah berakhir! Gue gak mau lagi balikan sama cowok kayak lo

Jonah: cowok kayak gue? Apa maksudnya?

Amy: cowok egois!

Jonah: masih dalam kadar normal. Bukan kejahatan kayaknya

Amy: memang bukan, tapi gue gak suka sama cowok kayak lo

Jonah: Apa bedanya dengan tunangan anjing lo itu? Dia juga pemaksa

Amy: pokoknya mulai hari ini jangan muncul lagi di depan gue

Jonah: Belajar dari mana lo tulisan begitu?

Langsung centang satu. Nomor Amy tidak lagi aktif.

"Sialan!" Jonah memukul stir. Itu bergetar di atas tangannya yang lain. Bukan saja perkataan menyakitkan dari Amy yang menjadi masalah, tapi juga fakta bahwa nomornya telah diblokir.

"Awas kalau ketemu. Langsung gue bawa ke KUA itu cewek sialan."

***

"Bos, dia meminta buktinya lagi."

Between [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang