Bak sesuatu yang rusak pasti tidak bisa untuk kembali utuh kembali. Begitulah gambaran hati seorang namja tampan yang sedang meratapi semua kesalahannya yang bahkan tidak bisa dia perbaiki.
Yang bisa dia lakukan hanya merenung merenung dan merenung. Kemudian jika dia lelah merenung maka air mata lah yang akan menggantikan renungannya.
Kim Taehyung. Namja tampan berahang tegas, dan memiliki wajah tampan bak dewa yunani itu sudah berhari-hari hanya melamun didalam kamar apartementnya bahkan tidak menghiraukan sahabat-sahabatnya yang selalu menghiburnya.
"Hentikan semua ini Kim! Apa dengan kau melamun dan selalu menangis seperti itu dia akan kembali?! Sadar Kim Taehyung!!" Teriak seorang namja pucat.
"Hyung, sudahlah, biarkan saja dia. Kita juga merasakan apa yang dia rasakan bukan? Mereka pergi, dan kita tidak bisa melakukan apapun." Kata seorang namja lainnya.
Namja pucat tadi menghela nafas gusar dan mengusap wajahnya dengan kasar. Dia mendudukan dirinya pada sofa yang ada diruangan itu sedangkan namja berdimpel yang tadi berbicara padanya berjalan menuju dapur guna mengambil air untuk mereka.
"Tae, makan dulu, kau dari kemarin belum makan apapun kan?" Kata namja berdimpel sembari meletakan nampan berisi makanan didepan Taehyung.
"Aku masih kenyang Hyung." Sahut Taehyung lirih.
"Jangan buat kau semakin menderita karena tidak mau makan. Jika kau sakit kami juga yang akan susah bodoh!" Sarkas namja pucat yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
"Yoongi Hyung!"
"Apa? Kau pikir aku akan diam saja Namjoon? Dia bertingkah seolah-olah dia yang tersakiti disini. Apa dia sadar kalau dialah yang menyebabkan ini semua terjadi?! Tidak bukan?!" Sentak Yoongi.
Taehyung menundukan kepalanya membenarkan semua perkataan Yoongi. Memang ini salahnya yang menyebabkan dia pergi. Bukan hanya dia tapi juga mereka. Orang-orang yang sangat berharga bagi kedua sahabatnya ini.
"Mianhe." Lirih Taehyung.
"Kata maafmu tidak akan bisa mengembalikan semuanya kesemula." Dingin Yoongi lalu segera beranjak pergi meninggalkan apartement Taehyung.
Namjoon menghela nafas pelan. Memang yang dikatakan Yoongi semuanya benar. Tapi mereka tidak bisa untuk terus menyalahkan Taehyung akan semua yang terjadi.
"Jangan kau pikirkan apa yang Yoongi hyung katakan tadi. Dia hanya sedang emosi saja jadi tidak bisa mengontrol perkataannya." Kata Namjoon menepuk pelan pundak Taehyung.
"Tidak hyung. Apa yang dikatakan Yoongi hyung semuanya benar. Ini salahku, aku yang dulu dengan bodohnya menyia-nyiakan dia yang sangat berharga." Gumam Taehyung.
Namjoon menepuk pelan pundak Taehyung lalu berlalu meninggalkan namja itu yang kembali menundukan kepalanya penuh penyesalan.
Taehyung beberapa kali menghela nafas berat sembari sesekali melirik lembayung sore dari jendela balkon apartementnya yang memang sengaja dibuka tirainya.
Beberapa kali juga ia menghapus kasar air matanya yang tiba-tiba mengalir dipipi tegasnya.
"Ahh.... Kenapa aku jadi cengeng begini? Hahaha..." Monolog Taehyung sembari tertawa hambar.
Hikss
Terdengar isakan tertahan dari bilah bibir tebal Taehyung. Dia menyembunyikan wajahnya dilipatan kakinya dan kembali terisak disana.
"Ahahaha..... Dasar bodoh kau Kim Taehyung!!" Teriak Taehyung frustasi sembari meninju lantai disisinya.
Hiks hiks
KAMU SEDANG MEMBACA
Arloji Dimension VKook/TaeKook (GS)✔️
RandomPenyesalan akan selalu ada dibelakang. Maka sebelum penyesalan itu hadir, ada baiknya kau menghindarinya. Karena disaat kau menyesal, semua itu hanyalah sebatas penyesalan yang tidak akan pernah bisa untuk terulang kembali. Dan selalu percayalah pad...