9

201 27 11
                                    

Setelah sarapan dengan suasana aneh menurut Keluarga Kim minus Taehyung, kini Jungkook dan Taehyung sedang dalam perjalanan menuju apartemen mereka.

Disepanjang jalan, Jungkook dibuat takut akan ulah Taehyung yang terus menggenggam tangannya dan sesekali menciuminya.

"Oppa, kau ini sebenarnya kenapa? Dari tadi sikapmu sangat aneh." Jujur Jungkook.

Taehyung menatap Jungkook sekilas kemudian kembali fokus pada jalanan. Dia terkekeh sebentar sebelum kembali mencium tangan Jungkook digenggamannya.

"Aku hanya terlalu merindukanmu." Sahut Taehyung.

"Merindukanku? Memangnya aku pergi kemana sampai-sampai kau merindukanku?" Heran Jungkook.

"Kau pergi jauh sekali, aku harus menjemputmu baru kau mau pulang." Kata Taehyung sembari tersenyum kecut.

Bayangan kecelakaan Jungkook yang membuatnya meninggal kembali masuk kedalam otaknya. Menari-nari bak sebuah pertunjukan.

"Oppa? Ada apa? Kenapa melamun?" Kata Jungkook sembari melambaikan tangannya didepan wajah Taehyung.

"Eoh? Tidak apa-apa. Ingin mampir supermarket? Belanja kebutuhan dapur mungkin?" Ajak Taehyung.

"Tapi..."

"Black cardku nganggur, pakai itu saja." Kekeh Taehyung.

Dia paham jika Jungkook sekarang sedang tidak punya uang setelah kemarin dirampas oleh pamannya. Dan juga sebenarnya guna mengubah semua alur masa lalu kelam itu.

"Tidak apa?"

"Memangnya buat apa jika tidak dipakai Kookie?" Kekeh Taehyung.

"Maksudku, aku belum bekerja jadi pasti akan lama melunasinya." Cicit Jungkook.

Taehyung terdiam. Dia melirik Jungkook yang tengah menundukan kepalanya. Sungguh Taehyung merutuki semua kebodohannya dulu karena membiarkan Jungkook bekerja untuk keperluan mereka. Padahal dirinya saja sudah lebih dari cukup.

"Maafkan aku." Sesal Taehyung.

"Eoh? Kenapa oppa meminta maaf? Oppa tidak salah bicara kok, aku hanya berjaga-jaga." Kata Jungkook.

"Aku benar-benar bodoh membiarkanmu melakukan semuanya sendirian. Aku memang laki-laki sampah yang tidak pantas mendapatkan hati malaikatmu itu." Kata Taehyung penuh penyesalan.

"Oppa, kau itu sempurna, jangan pernah bicara seperti itu aku tidak suka. Dan juga, kita sudah membicarakan ini tadi dan aku sudah benar-benar memaafkanmu bahkan sebelum kau meminta maaf padaku." Sahut Jungkook sembari tersenyum manis.

Taehyung mengusap sayang pipi chuby Jungkook dan membalas senyumannya. Dia menghentikan mobilnya saat mereka sudah sampai didepan supermarket.

"Kita jadi belanja?" Beo Jungkook.

"Memangnya untuk apa kita kesini Kookie?" Kekeh Taehyung.

"Aku pikir tadi hanya bercanda." Cicit Jungkook.

"Sudah ayo cepat, aku sudah lapar lagi. Nanti masakan aku nasi goreng ya? Aku ingin makan itu." Kata Taehyung keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Jungkook.

"Tidak perlu membukakannya untukku oppa, aku bisa sendiri." Kata Jungkook.

"Tidak apa, mari Tuan Putri." Kata Taehyung sembari membungkuk sedikit membuat Jungkook segera menutupi wajahnya yang memanas diperlakukan sedemikan rupa oleh Taehyung.

"Jangan begitu oppa, jantungku bisa-bisa terkena serangan jantung." Kata Jungkook malu.

"Kau ini ada-ada saja, mana ada seperti itu." Kekeh Taehyung gemas.

Arloji Dimension VKook/TaeKook (GS)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang