Bab 13.CTSG

603 26 2
                                    

"Menikahi yang dicintai itu harapan,tapi mencintai yang dinikahi itu kewajiban".(Ustadz Adi Hidayat)

"Menikah itu bukan dengan yang kamu cintai, tetapi cintailah yang kamu nikahi".(Ustadzah Halimah Alaydrus)

                🌙~*~*~*~*~*~*~*~

*Happy reading

Sehabis sholat seperti biasanya,zarin akan mencium punggung tangan Gus abizar dan Gus abizar akan mencium kening sang istri.

Setelah merapikan sajadah yang dipakainya Gus abizar langsung duduk di sofa dalam kamarnya, dan sang istri sesudah melipat mukenah dan sekarang tengah duduk di samping Gus abizar.

"Uhibbuki fillah ya zaujati nya abizar"tiba tiba saja kata - kata itu terlontar dari mulut Gus abizar.

Memang setelah menikah ia ingin sekali menyatakan cinta pada sang istri tapi baru hari ini ia bisa menyampaikannya.

Deg!

Seketika membuat zarin tidak bisa berkata kata ingin membalas perkataan suaminya namun rasanya tidak bisa karna jujur sampai sekarang zarin memang belum mencintai Gus abizar.

Diam nya zarin membuat Gus abizar sedikit tersenyum karna ia tau arti dari diamnya sang istri.

"Dek Gus mau nanya sesuatu boleh"ucap Gus abizar

"Boleh Gus"jawab zarin

"Adek cinta sama Gus"tanya nya sambil mengulas senyum dibibir nya.

"Belum Gus,tapi akan adek usahain"jawab zarin yang sedikit menunduk dan merasa bersalah, bagaimanapun zarin tau bahwa mencintai orang yang dinikahi itu kewajiban.

Gus abizar menarik nafas nya dalam dalam lalu mehembuskannya dengan kasar dan setelah itu ia mengelus pucuk kepala sang istri.

"Sudah tidak apa apa zaujati abizar"ucap Gus abizar lembut sambil tersenyum manis kepada sang istri

"Ada satu hal lagi yang mau Gus tanyain dek, boleh"tanya Gus abizar

"Boleh Gus"

"Gus mau nanya soal foto itu"

"Maksudnya Gus"jawab zarin yang tidak mengerti maksud dari perkataan suaminya

"Foto waktu itu dek, yang adek panggil dengan panggilan sayang"

Zarin tentu saja kaget karna tiba tiba saja sang suami menanyakan foto itu padahal dia tidak pernah bercerita tentang foto tersebut.

"Ooh, lalu Gus emangnya kenapa dengan foto itu"

"Adek mau jelasin,atau Gus yang tanya"ucap Gus abizar dengan raut wajah yang serius.

Zarin tentu saja bingung memangnya ada apa dengan foto itu.

"Yaudah Gus aja yang tanya"jawab zarin dengan entengnya

"Baik kalau gitu, pertanyaan pertama adek cinta sama dia?,jawaban nya cuman ada dua iya atau tidak"

"Iya"jawab zarin tanpa ragu sedikit pun

Deg!

Sakit ucap Gus abizar dalam hati

"Adek sayang dan suka sama dia"

"Iya"

"Adek ingin dia jadi milik adek"

"Iya,kalau bisa"

"Kalau adek gak nikah sama Gus adek mau nikah sama dia"tanya Gus abizar,meski dada nya terasa sesak saat bertanya tapi dia tetap melanjutkan pertanyaan nya

"Hmm... "Belum selesai zarin bicara tapi tiba - tiba sang umi memanggilnya untuk segera kebawah.

"Zarin nak bisa kebawah bentar"panggil umi zanifa dari bawah.

"Gus,adek kebawah dulu ya"pamit zarin kepada Gus abizar

"Yaudah silakan dek"jawab Gus abizar yang sedang menahan air matanya.

Kedua mata Gus abizar memerah, hatinya bagai tertusuk ribuan duri.

Sakit?,tentu saja suami mana yang tak kan sakit hati mendengar sang istri mencintai pria lain.

Tak lama,ia melengkungkan senyumannya dengan air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya.senyuman yang mengandung kepedihan di dalam nya.

Seperti ada sesuatu yang terselip didada nya membuat dada nya sangat sesak ingin rasanya berteriak sekeras mungkin agar rasa sesak nya hilang, tapi tidak itu yang ia lakukan melainkan ia pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu supaya hati nya sedikit lega.

Setelah hati nya sedikit tenang Gus abizar langsung pergi keluar ia mengambil kunci mobil dan segera mengendarai mobilnya,ia sendiri tidak tau tujuannya akan kemana tapi ia tetap melajukan mobilnya,tiba - tiba saja.

Brak...

Terjadi sebuah kecelakaan

Jangan plagiat ya❌
Maaf jika ada kata yang typo🙏

Maaf jika ceritanya kurang menarik atau agak gaje ya😄

Maaf ya kalau cerita nya agak pendek

Mohon dimaklumi karna ini cerita pertama ku.

Mohon dukungannya, jangan lupa vote dan komen ya😊

Cinta Tulus Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang