Bab 2

372 18 0
                                    

"Piippp... Piippp... Piippp.." alarm hp Alexa di meja sampingnya berbunyi. Alexa segera meraih hp dan melihat jam. "Sudah jam 7 pagi? Harus segera bersiap." Alexa pun mandi dan merapikan diri untuk bersiap berangkat melamar pekerjaan. Setelah beres semua, ia pun bergegas keluar kamar. "Alexa? Sudah mau berangkat? Ibu baru saja membersihkan sepatu yang mau kamu pakai." ucap Bu Linda sambil membersihkan sepatunya yang akan dipakai Alexa. "Iya bu, takutnya kesiangan nanti gak bisa dapat bus." ujar Alexa sambil meraih roti tawar yang ia ambil di meja makan untuk sarapan. Tak lama kemudian, Bu Linda menyerahkan sepatu yang akan Alexa pakai dan memberikan beberapa lembar uang untuk biaya bus dan uang saku Alexa. Setelah memakai sepatu dan mengambil lembaran uang dari Bu Linda, Alexa segera berpamitan dan tak lupa minta doa Bu Linda agar ia bisa diterima bekerja.
"Pukul 8.25", ucap Alexa sambil melihat jam tangannya. Perasaannya kini campur aduk. Senang, gugup, cemas, semua bercampur jadi satu. Tak lama kemudian bus yang ditunggu-tunggu datang. Segera Alexa masuk ke bus dan memilih tempat duduk dekat jendela bagian depan agar bisa melihat pemandangan dari jendela dan cepat jika ingin turun dari bus. Menikmati pemandangan perkotaan yang indah sangat menyejukkan mata Alexa, tempat duduk dekat pintu bus juga terasa meniupkan angin, hingga tanpa sadar Alexa pun tertidur di dalam bus. Beberapa menit kemudian ia dibangunkan oleh kernet bus. "Mbak.. mbak.. bangun mbak, udah sampai di terminal". Tergagap Alexa bangun dan bertanya lagi, "udah dimana pak?" Kernet bus menjawab untuk kedua kalinya, "udah di terminal mbak.". Sambil menepuk jidat dan setengah mengantuk Alexa berkata,"Duh, mampus. Bakal butuh waktu lama nih buat ke kantornya.". Alexa segera turun dari bus dan mencari ojek di sekitar terminal untuk mengantarnya ke kantor tempat ia akan melamar pekerjaan.
Ia segera menaiki ojek yang sedang santai dan langsung menepuk bahu tukang ojek tersebut, "pak pak, ke jalan brigjen katamso ya sekarang. Cepetan pak, saya udah telat." Kata Alexa dengan buru-buru. Tanpa banyak bertanya, tukang ojek pun segera tancap gas dan melaju ke lokasi yang dimaksud Alexa. "Duh, udah pukul 9.15 lagi. Udah telat banget ini. Pak, tolong lebih cepet lagi ya." Kata Alexa dengan panik. Tukang ojek pun melaju dengan lebih cepat lagi. Tak lama kemudian, Alexa sampai ke kantor yang dituju untuk melamar pekerjaan. "Makasih pak." Ucap Alexa seraya menyerahkan uang 20 ribu. Alexa segera bergegas masuk ke lobi kantor dan bertanya untuk melamar pekerjaan. Kemudian ia diarahkan ke ruang HRD di lantai 3. Segera Alexa menuju lift dan naik ke lantai 3 untuk ke ruang HRD. Sesampainya di depan ruangan, Alexa terkejut melihat banyaknya pelamar pekerjaan yang mengantri. Pakaian mereka sangat modis dan formal. Dandanan wanita sangat cantik dan anggun, sedangkan yang pria juga terlihat tampan dan berwibawa. Ketika ia datang, banyak yang meliriknya dan berbisik-bisik sambil menatap Alexa dengan sinis. Alexa memilih duduk di kursi paling pojok. Ia pun mendengar beberapa bisikan mengenai dirinya. "Dih, gak banget sih penampilannya? Mana bau keringat lagi." Kata seorang wanita yang duduk di seberangnya sambil menutup hidung. Ya, memang penampilan Alexa jauh dari kata modis. Kemeja putih lengan panjang, celana panjang bahan warna hitam, sepatu Bu Linda yang sudah ketinggalan zaman, dan rambut kuncir kuda. Apalagi setelah ia ketiduran di bus dan harus mengejar ojek untuk sampai ke kantor. Sedikit ini saja sudah berhasil membuat mental Alexa menciut. Apalagi setelah ia mengintip resume seseorang yang duduk tak jauh darinya. "... Sarjana Akuntansi?", gumam Alexa. Mental Alexa semakin menciut. Kecemasan Bu Linda yang dikatakan padanya sungguh benar. Yang melamar pekerjaan banyak lulusan sarjana, sedangkan ia hanya SMA. Harapan ia bisa diterima sangat tipis. Saat ini ia hanya pasrah pada takdir.
20 menit kemudian Alexa dipanggil ke ruangan. Ia berdiri untuk merapikan pakaiannya dan bergegas masuk dengan sopan dan duduk berhadapan dengan HRD. "Alexa?", Tanya HRD tersebut. "Iya pak.", jawab Alexa sedikit gugup. "Kamu yakin mau melamar pekerjaan disini dengan ijazah SMA? Dan kamu juga melamar bagian administrasi? Apa kepalamu habis terbentur?". Tanya pria HRD tersebut dengan nada sedikit sinis. Alexa syok dengan pertanyaan pak HRD tersebut. Alexa menundukkan kepala dan meremas pahanya dengan kedua tangannya sambil menahan rasa kesal. Kemudian dengan nada setenang mungkin Alexa menjawab, "iya pak, saya yakin saya memiliki kemampuan tersebut.". Pak HRD hanya memutar bola matanya kemudian melanjutkan, "yang melamar di bagian ini paling rendah lulusan D3, tak disangka anak lulusan SMA sepertimu berani melamar bagian administrasi ini.".Sambil melempar cv Alexa ke tumpukan cv lainnya ia melanjutkan, "haa.. kalau begitu tunggu saja telepon dari kami jika kamu diterima.". Alexa mengucap terimakasih dan berlalu keluar dengan wajah sedikit kecewa.

Kembalinya sang Nona Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang