Sepanjang jalan, Chris tak henti menceritakan tentang Alexandria pada Alexa. Ia juga menceritakan kejadian penculikan dan pembunuhan yang di dalangi Laura. "Jadi, tante Laura yang udah memisahkan kita? Tapi kenapa dia berbuat senekat itu?", tanya Alexa pada Chris. "Laura tak pantas kamu panggil tante, ia lebih pantas dipanggil wanita ular. Dia memisahkan kita karena obsesinya pada ayah.", ujar Chris kesal. "Tenang saja, wanita itu sekarang sudah mendekam di penjara selama sisa hidupnya. Ia tak akan mengganggu kehidupan kalian.", sambung Alvin. "Alexa, mulai hari ini kamu tinggal di rumah ayah saja ya. Kamu gak perlu kerja lagi di perusahaan ayah. Kamu mau apapun bisa bilang ke ayah. Ayah akan berusaha menebus waktu kita yang hilang.", ujar Chris dengan tatapan penuh kasih. "Ayah, boleh gak Alexa minta sesuatu?", tanya Alexa hati-hati. "Apa? Alexa mau minta apa? Hm?", balas Chris mengelus rambut Alexa. "Ayah mau gak jadi donatur tetap panti tempat Alexa tinggal? Dan kalau Alexa pindah ke rumah ayah besok boleh? Alexa mau pamitan sama bu Linda dan adik-adik di panti.", ujar Alexa memohon. "Donatur tetap? Tentu sayang. Dan kapanpun kamu mau pindah, pintu ayah akan terbuka lebar.", ucap Chris mengecup kening Alexa.
***
"Bu Linda, Alexa pulang.", ucap Alexa seraya masuk ke panti. "Eh, Alexa. Tumben pulang agak cepet?", tanya bu Linda. "Iya, bu. Bu, ada yang mau Alexa bicarain.", ujar Alexa yang membuat bu Linda penasaran. "Apa itu?", tanya bu Linda. "Bu, Alexa udah ketemu orangtua kandung Alexa. Besok Alexa diajak pulang ke rumahnya.", ujar Alexa sedih. "Bagus dong sayang? Kenapa kamu malah sedih?", tanya bu Linda. "Alexa bakal ninggalin panti ini bu, gimana Alexa gak sedih?", jawab Alexa mulai menangis. " Cup.. cup.. Alexa. Orangtua kamu lebih utama sayang. Nanti kalau kamu kangen sama panti ini, kamu bisa main-main kesini. Kapanpun kamu mau, panti ini akan terbuka lebar buat Alexa.", ujar bu Linda memeluk Alexa untuk menenangkannya. "Alexa janji bu, Alexa bakalan sering main-main kesini.", ucap Alexa.
***
Pukul 8 pagi, Alexa bersiap berangkat bekerja. Tapi tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah mobil BMW hitam yang terparkir di depan panti. Sosok dua pria dengan setelan jas formal turun dari mobil dan menghampirinya. "Alexa, sudah siap berangkat?", tanya Chris. "Sudah yah, ngapain ayah kesini?", Alexa bertanya balik. "Ayah mau tau tempat tinggal kamu selama ini. Sekalian ayah mau mengemasi barang-barang kamu.", jawab Chris. "Dan sekalian ayah juga mau kenal dengan penyelamat anak ayah.", lanjut Chris mengusap kepala Alexa. "Alexa, ini tas kamu ketinggalan.", ucap bu Linda seraya keluar membawa tas Alexa. "Loh, Alexa. Mereka siapa?", tanya bu Linda memandangi Chris dan Alvin. "Bu, kenalin. Ini ayah kandung aku yang aku ceritain ke bu Linda. Dan ini asistennya, pak Alvin.", ucap Alexa memperkenalkan Chris dan Alvin. "Oh, mari silahkan masuk pak.", ujar bu Linda mempersilahkan.
Di ruang tamu, Alexa, Chris, dan Alvin sudah duduk. "Bapak-bapak mau minum apa?", tanya bu Linda. "Ah, tak usah bu.", jawab Chris sopan. "Tak apa pak, saya buatkan teh hangat dulu ya.", jawab bu Linda seraya menuju dapur dan membuatkan teh hangat. "Yah, Alexa belum membereskan semua barang Alexa. Kalau ingin dikemas sepagi ini, Alexa khawatir telat berangkat kerjanya.", ucap Alexa. "Kamu lupa perusahaan itu punya ayah?", tanya Chris ramah. "Iya, tau yah. Tapi kan gak enak sama yang lain.", jawab Alexa. "Kamu gak perlu khawatir. Alvin sudah membuat izin cuti kamu hari ini. Jadi hari ini jadwalmu untuk ayah sekaligus merayakan kembalinya nona muda keluarga Theedens.", ujar Chris sambil mengecup kening Alexa.
"Ini tehnya, silahkan diminum.", bu Linda datang membawa 3 teh hangat dan juga 2 toples camilan. Alvin dan Chris menjawabnya dengan menganggukan kepala kemudian meminum tehnya. "Bu Linda, terimakasih sudah menjaga dan merawat anak saya sampai sekarang ya. Sebagai imbalannya, saya akan menjadi donatur tetap panti asuhan ibu. Jika ada perlu apa-apa, ibu bisa bilang ke saya atau Alexa. Ini kartu nama saya.", jelas Chris sembari menyerahkan kartu namanya. "Sudah kewajiban saya menjaga dan merawat anak-anak di panti ini pak.", jawab bu Linda dengan senyum dan mengambil kartu nama yang diberikan Chris. "Sekali lagi, terimakasih ya bu Linda.", ucap Chris yang dijawab anggukan kepala bu Linda. "Oh, iya. Pagi ini saya juga bermaksud menjemput Alexa untuk pindah ke rumah saya. Jadi sekalian saya mau mengemasi barang-barang anak saya.", lanjut Chris. "Oh, baik. Sekalian saya bantu ya pak.", jawab bu Linda kemudian masuk ke kamar Alexa untuk membantu mengemasi barang-barangnya. Alexa dan bu Linda mengemasi barang di kamar Alexa, sedangkan Alvin dan Chris membawa barang yang sudah dikemas ke dalam mobil. Usai membereskan, Alexa memeluk bu Linda dan pamit. "Alexa pamit ya bu. Maaf kalau selama di panti ini Alexa sering bikin salah. Alexa janji bakal sering main kesini dan kirim mainan buat adik-adik.", ujar Alexa dengan isak tangis. "Iya Alexa, ibu udah maafin kok. Kamu gak perlu beliin adik-adikmu mainan, kamu dateng kesini aja pasti mereka juga udah senang kok.", jawab bu Linda membalas pelukan Alexa. Kemudian Alexa mengusap air matanya, pamit ke bu Linda dan masuk ke mobil bersama Chris dan Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya sang Nona Muda [END]
Diversos"Nona Alexa, beliau adalah ayah anda". Kata asisten presdir tersebut. "Hah?! Mana mungkin? Aku tak punya ayah ataupun ibu. Sejak lahir aku sudah tinggal di panti." "Tapi tes DNA ini tak mungkin salah. Anda adalah nona muda keluarga Theedens." Jawab...