0.

2 3 0
                                    

" good night pa ..ma "

Belum sempat ayahnya membuka suara ,Lea langsung melarikan diri ke dalam kamar setelah cepaka cepiki tadi , dengan lelaki kecil yang ikut berlari membuntutinya .

" Anak kamu Sudah mulai nakal tuh , jam segini baru pulang "
Ujar lelaki paruh baya sambil memencet tombol remote , mengganti laman Drakor kesukaan istrinya .

" Namanya remaja , pasti seperti itu "

Wanita imut dengan ras Mongoloid merebut kembali remote tv dari suaminya .

___________

Cahaya matahari pagi yang menembus dari jedela membuat Bocah imut semalam kini mulai membuka matanya , dia meracau sambil menggusel imut mata bulatnya, kebiasaannya ketika bangun dari tidur.

" Kak acaaaa!!!"

Hampir saja Devan , ayahnya aleasa menjatuhkan kopi panas yang asapnya sedang mengepul gepul , berbeda dengan han eon Dan lea, yang hanya sekilas menoleh ke sumber suara , tangga .

" Dasar anak tetangga , kebiasaan bikin jantungan "

Ujar Devan melihat jijik putranya mencium habis wajah putrinya , aleassa .

" Biarin wleee"

Devan sedikit berjengkit kaget saat bocah 5 tahun itu memberikan jari tengah kepadanya.

" Wahh wahhh di coret dari KK Sabi kali yaa "

Levi menatap wajah ayahnya

" Di jadiin duda Sabi kali yaa"

Balas Levi tak mau kalah , yang lagi lagi membuat Devan berjengkit kaget .

" siapa yang ngajarin Lo kayak gitu "
Devan menatap tajam putranya yang sedang duduk di pangkuan lea .

" Lo lah "
Poor of Devan , dia menyesal memiliki kecebong seperti levi .

" Dek susunya langsung di minum nanti kedulu dingin "

Levi turun dari pangkuan aleassa, meraih segelas susu hangat dari ibunya , Han eon menatap geli wajah suami tampannya yang sudah mulai masam , tak terima kemampuan debatnya di kalahkan oleh seorang bocah ingusan dan parahnya lagi adalah kecebong nya sendiri.

Brummmmm...tinnnn.....

Lea bangkit dari duduknya , meraih tangan ayahnya untuk bersalaman kemudian tangan ibunya , fyi lea melakukan kebiasaan itu bukan karena dia seorang muslimah , melainkan atheis dengan tulisan Kristen Katolik di KTP-nya.

" Jangan nakal , kasian sama papa "

Ujar Lea mencium kening adiknya yang kini pipi gembulnya mulai memerah menahan malu .

" Siap pacarnya Levi "
Ujar bocah lelaki , sambil melakukan fly kiss kepada Lea yang sudah di luar rumah , menaiki motor hitam milik sang pacar .

" Tuhan kenapa putra bungsuku begini "
Batin Devan memijat pelan keningnya yang terasa berdenyut denyut.

---------



my you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang