explanation to me

796 46 2
                                    

Renjun langsung buru-buru masuk ke ruangan yang penuh dengan bau perobatan. Ia seperti tidak asing dengan tempat ini,tapi......apa?
Renjun berhadapan dengan mata jisung yang masih tertutup,mata yang indah dan penuh kesedihan itu kini tertutup akibat menahan rasa sakit yang ia miliki.
"jiji,harus sembuh ya? Jiji harus bisa bertahan,bunda yakin jiji akan ketemu mama nantinya. Masih ada bunda yang sayang sama jiji,bunda mohon sadar sayang" tanpa sadar renjun mengerluarkan air matanya.

Jeno melihat semuanya
"kenapa kamu menangis renjun? Tanpa sebab yang pasti,jeno menanyakan hal itu.

"Tanpa alasan yang perlu aku jawab kamu juga udah tau jawabannya bukan?.

"Kenapa jisung bisa pingsan? Jelaskan sama aku"

"Jisung kecapean,renjun"

"bukan nya hari ini jisung tidak ada jadwal kuliah? Mungkin jeno kira renjun tidak tau jadwal jisung nyatanya renjun lah yang paling tau.

"Tiba-tiba jisung di panggil dosen"

"Panggil supir kamu ke rumah sakit sekarang! Tanpa menanyakan ada apa" tekan renjun.

"Buat apa?"

"Bukannya aku sudah bilang? Jangan menayakannya jeno"

Tanpa basa-basi lagi jeno segera menelponkan supir nya.
"Tolong ke rumah sakit terbesar yang ada di kota ini segera!"
"Baik pak" sang supir menjawab dari arah jauh,ia pun tak tahu pasti buat apa ia di panggil.

Setelah menunggu beberapa menit supir yang diminta oleh jeno sudah datang dan berhadapan dengan pintu warna putih ini,ia pun juga merasa ngk asing dengan pintu ini.

"Permisi pak,saya sudah di depan" supir mengetok pintu gunanya bahwa ia sudah di depan pintu sebelumnya ia sudah mengumpulkan napas terlebih dahulu.

Renjun segera keluar tanpa basa-basi dengan langkah penuh pertanyaan yang harus ia lontarkan.
"Pak,saya ingin bapak menjelaskan sesuatu tentang jisung,kenapa jisung bisa pingsan? Kata jeno,jisung kecapean karena hari kuliah,tapi jisung hari ini tidak memiliki jadwal kuliah,saya tau jisung berbohong,jadi saya minta bapak jelaskan semuanya" renjun berbicara tanpa henti sambil mengatur napasnya.

"Sebelumnya maafkan saya tuan,tapi saya tidak bermaksud untuk berbohong. Namun,,tuan jisung ingin ayahnya tidak mengetahui bahwa ia ke makam mamanya"
Supir menjelaskan lumayan singkat tapi sangat jelas untuk di pahami.

"Makam mamanya? Tapi,bukannya jisung bilang ia tidak tau dimana mamanya?

"Mungkin tuan jisung berbohong kepada anda,yang jelas mamanya tuan jisung telah tiada"

"Siapakah nama mamanya kalau  boleh saya tau? Jujur ia sangat penasaran kenapa makin kesini makin jelas bahwa ia memiliki hubungan juga dengan keluarga jung.

"Jung jaemin,anak dari tuan nakamoto namun di ambil ahli hak asuhnya oleh tuan jaehyun dulu"

"Terima kasih atas penjelaskan yang kamu berikan ke saya" suatu saat nanti saya butuh bantuan bapak"

"Baik tuan,saya permisi"

"Silakan" renjun mempersilakan supir jeno untuk pulang ia sudah tau apa yang terjadi di masa lalu,tapi mendadak kepalanya pusing.

"Kenapa kepalaku tiba-tiba pusing? monolog renjun

Mata renjun terpejam awalnya hanya untuk mengistirahatkan saja sebentar tapi.... Ada satu memories yang tiba-tiba hadir di kepalanya yaitu tentang..... Percakapan antara seorang pemuda dengan ia masa kecil.
"Kakak disini renjun,kakak ngk akan pergi"
"akhhh,kepala ku sakitttt" teriak renjun,sampai-sampai jeno keluar dari ruangan ke luar dan mendapati renjun memegang kepalanya

"Renjun,lebih baik masuk dulu kedalam"

"Ini minum dulu" jeno memberikan segelas air putih supaya meringankan renjun agar bisa rileks.

"Kamu kenapa renjun? Jeno langsung to the point.
"Tidak ada,kepala aku hanya sakit tadi. Mungkin,karena terlalu banyak pikiran? Jawab renjun sedikit ragu.
"Beneran? Tanya jeno sekali lagi.
"Beneran kok jen,aku keluar sebentar ya cari angin sama cari makan,kamu disini aja jagain jisung nanti aku bawakan"
"Jangan terlalu lama ya"
    Renjun mengangguk pertanda bahwa ia tidak akan berlama-lama.

Renjun berjalan menelusuri rumah sakit tempat kakaknya bekerja,sampai ia dengan bangku kosong yang di depannya sebuah pohon yang indah banget ia sejenak beristirahat dengan pikiran-pikirannya.

"Siapa pemuda itu? Apakah anak kecil itu aku?" monolog renjun
"Aku tidak yakin,tapi ini sangat aneh,pertama ruangan serba putih itu sangat tidak asing,kedua jung jaemin? Nama yang sering disebut sama keluarga ku,ketiga jaehyun? Ini sangat aneh,aku bingung harus cari tau yang mana dulu"
"Ahh sudahlah,lebih baik aku mengikuti alur waktu saja"
Renjun berdiri saat ia mau menuju ke kantin rumah sakit,ia melihat anak kecil menatap pohon yang sedikit rindang sambil kebingungan.
     Renjun berjalan mendekati anak kecil yang sedang bingung itu.
"Hai adik kecil,kamu kenapa menatap pohon seperti itu? Renjun menanyakan dan menampilkan senyum manisnya.
"i-i-itu a-a-aku ingin mengambil balon nya,t-tapi t-t-tidak bisa" cicit nya.
   Tanpa berlama-lama renjun mengambil sebuah balon berwarna ungun yang ada perpihan mutiara dan mengkasihnya ke anak kecil tadi.
"Ini balon mu,lain kali hati-hati ya tidak boleh menerbankan terlalu jauh" ucap renjun
"Terima kasih kakak cantik"
"Sama-sama adik kecil" renjun segara bangun dan ingin segera ke kantin namun,, tangan nya di tahan....." kakak terimalah kalung ungu dan memiliki simbol mutiaranya,kalung ini memiliki makna yang dalam banget,tapi....aku tidak bisa bilang sekarang,suatu saat nanti kita bertemu lagi,akan ku jelaskan maknanya. Simpanlah kalungnya jika memang tidak ingin di pakai, tak apa asal tidak hilang" ucap anak kecil tadi lalu ia pergi.

Renjun bingung ia harus merespons apa,tapi ia mengikuti kata anak tadi karena ia takut hilang ia pakai
"kalung nya cantik,tapi makna nya apa? gumam renjun

Setelah membeli makanan untuk ia,jeno dan membelikan jisung bubur renjun kembali ke ruangan jisung kembali.

Disisi xiaojun.....
"apa hubungan renjun dan keluarga jung? Monolognya.
"lebih baik aku tunggu renjun jelaskan saja,atau aku yang mencarinya sendiri" batin xiaojun ia berdiri niatnya ingin pulang tidak mungkin ia berlama-lama lagipula tidak ada pasien lagi.
"hen,balik yuk"

"Yuk" jawab hendery dari jauh
"tapi ke tempat renjun dulu ya"
"baiklahh"

Xiaojun membuka pintu,ia pikir ada renjun ternyata tidak ia malah menemukan jeno sedang menutup mata.

"Jeno,tolong bilang sama renjun kalau kakaknya pulang"setelah xiaojun berbicara seperti itu,xiaojun langsung menutup dan segera pergi dengan langkah yang cepat.
"kenapa masih ingin menegurnya? Tanya hendery spontan.
"hanya tolong sampaikan saja jika aku pulang kepada renjun"

Jeno kaget ketika xiaojun berbicara kepadanya
"baiklah nanti saya bilangkan"

"Aku bingung harus di posisi keluarga siapa? batin jeno

Renjun masuk ke ruangan kembali dan melihat jeno termenung.
"jeno,kenapa melamun? Tanya renjun tiba-tiba.
Jeno kaget ketika melihat renjun "aku hanya memikirkan pekerjaan"
"jangan terlalu memikirkannya"
"baiklah,,oh ya tadi kakak kamu nitip salam,bahwa kakak kamu izin pulang" ucap jeno
Renjun mengangguk memang jika sudah tidak ada jadwal lagi maka kakaknya akan pulang.

"makanlahh sedikit,asal terisi perut kamu" aku mau istirahat sebentar nanti agak malam aku baru makan"

Renjun langsung istirahat di samping jisung dan terlelap dalam hituan detik......

"renjun pemuda itu adalah aku....kakakmu,suatu saat nanti kamu juga akan tau"
~j

Jangan lupa vote ya dan comment okayy?

Aku ingin liat bisa ngk 50 vote ayo bantu akuuu. Aku rela menahan ngantuk demi kalian para readers

         Happy reading yaaaa 💚

MOMMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang