Chapter 1 (Awal)

3.5K 209 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Neo menyimpan handphonenya tanpa ekspresi apapun setelah memposting satu foto di instagram pribadinya saat sang manajer menghampiri
"Ada series baru yang harus kau bintangi" Ucap sang manajer to the point, Neo tersenyum simpul tak seperti biasanya Neo yang dulu ceria dalam keadaan apapun
"Siapa saja pemerannya phi?" tanya Neo, sang manajer menghela nafas pelan
"Phuwin" jawabnya singkat membuat dahi Neo terangkat
"Dia ?"
"Ya, tetapi dia akan berpasangan dengan aktor pendatang baru, dia menolak berpasangan denganmu dalam series ini" lanjutnya membuat Neo tersenyum ketir.

Ia tak tau apa salahnya, mungkin phuwin bosan padanya hingga tak ingin menjadi sepasang couple lagi. Neo berusaha menahan rasa sakit hatinya, ia bersama phuwin selama 3 tahun dan harus berakhir seperti ini, apa kah dia sanggup satu project series dengan phuwin yang kini akan berpasangan dengan yang lain
"Ku harap kau profesional dalam hal ini Neo" nasehat sang manajer, Neo memejamkan matanya dan menguatkan hatinya, pekerjaan dan persaan pribadi harus ia pisahkan
"Aku akan segera menandatangani kontraknya" ucap Neo setuju
"Tapi apakah aku memiliki couple?" tanya Neo dan manajernya mengangguk
"Kau juga akan berpasangan dengan seorang aktor pendatang baru, dia baik dan sangat mengemaskan" jelas sang manajer membuat Neo mengangguk pelan.


.
.


/skip/

Neo dan sang manajer memasuki ruang dalam gedung agensi besar itu (GMM TV), ia melihat phuwin yang masih tersenyum padanya seperti biasa, dan Neo membalas senyumannya seolah tak ada apapun yang terjadi. Seperti orang asing. Disebelah phuwin sudah ada aktor tampan Pond, Neo tau bahwa aktor itu yang akan menjadi pasangan Phuwin sekarang.

"Ayo duduk" Neo dipersilahkan duduk di sebelah aktor berparas imut yang kini tersenyum manis dan Neo membalas senyumannya lalu duduk disebelahnya.

"Neo"

"Louis" Louis membalas jabat tangan perkenalan Neo padanya

"Aku bisa memanggilmu Lui saja biar singkat" tawa pelan Neo langsung memberi Louis nama sendiri

"Tidak masalah" senyumnya sambil mengambil naskah series dan memberikannya pada Neo

"Kita akan menjadi pasangan di series inikan?" tanya Neo menbolak balik naskah ditangannya
"Ya, karaktermu di series ini sangat menarik, ini akan menghibur penonton"
"Aku tak perlu berakting untuk menjadi Duen, ini peran yang sangat mudah karena seperti karakter asli ku"

"Kita akan mulai syuting bulan depan" Sang sutradara memulai pertemuan membuat semua aktor yang datang dalam meeting proyek series ini fokus pada sang sutradara
"Kalian punya kesempatan selama sebulan untuk saling mengenal dengan pasangan masing-masing dan membangun chemistry natural untuk series ini, aku harap semua berjalan dengan baik"

Neo berlahan menatap phuwin yang tersenyum bahagia dengan couple barunya, sepertinya phuwin benar-benar sudah melupakan semua kisah mereka.

Buugh

"Akhh!" keluh Neo tiba-tiba karena saat mengangkat kakinya, lututnya malah terbentur meja, membuat semua orang kini fokus padanya, tapi ia benar-benar tak sengaja, ia memang ceroboh
"Shitttt**#$+_$#!! meja bodoh! " maki Neo pada meja membuat semua tertawa kearahnya karena malah mengumpat pada meja
"Kau yang bodoh, meja tak punya otak tapi kau punya, kenapa kau malah memaki meja tak bersalah" sewot sang manajer
"Neo seriuslah, kita sedang dalam meeting" Frustasi sutradara
"Aku serius sekarang, sejak kapan aku melawak" heran Neo.

Louis yang terdiam karena terheran-heran akan Neo, kini ia benar-benar percaya ucapan para pemain lain bahwa Neo benar-benar lucu. Berlahan bibirnya yang jarang tersenyum itu kini tersenyum lebar melihat ekspresi kesal Neo yang malah terlihat lucu
"Ya Lui?! Kenapa kau juga ikut-ikutan tertawa melihat wajahku? Apakah aku mirip ikan buntal hingga kau tertawakan?! "
"Ya mirip hahah"
"Heh!!! "
"Bercanda" Louis menahan tawanya.

"Sopanlah, Louis lebih tua setahun darimu, panggil dia dengan phi" manajer menarik teningga Neo, dalam sekejap ruang meeting project resmi kini rusuh karena satu ulah Neo
"Hah lebih tua dariku ?! " Kaget Neo, karena wajah Louis malah terlihat seperti anak-anak lugu nanti polos, ia bahkan mengira Louis adalah anak sekolahan
"Tidak perlu memanggil dengan sebutan Phi" Louis menggeleng
"Ya rasanya aneh memanggilnya dengan kata phi, dia terlihat muda" gumam Neo.

"Sudah, kembali fokus pada sutradara, ini akan lama bila kita semua tidak fokus karena Neo" ucap manajer Neo merasa bersalah karena ulah aktornya yang tak pernah bisa kalem.

"Apakah itu membiru?" Louis mengecek lutut Neo yang tadi terbentur meja tentu ia sambil berbisik agar tak menganggu sutradara dan aktor lain yang kini fokus meeting
"Ku rasa tidak, itu sudah tak sakit lagi" jujur Neo memindahkan dengan pelan tangan Louis dari lututnya, pada hal Louis tak bermaksud apa-apa, ia memang terbiasa memperhatikan setiap orang, dan melakukannya secara spontan.



.
.
.
.

Tbc

🏀

Love of Story (NeoLouis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang